REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota Solo, Jawa Tengah, segera merevitalisasi Jembatan Mojo, yang menjadi penghubung Solo-Sukoharjo, mulai minggu kedua Agustus 2022. Sebagian akses jembatan akan ditutup sehingga kendaraan yang bisa melintasi Jembatan Mojo hanya roda dua.
"Waktu penutupan tersebut menyesuaikan jadwal pembongkaran jembatan lama," kata Perwakilan Kontraktor Pelaksana Perbaikan Jembatan Mojo Agung Ari Widodo di Solo, Selasa (5/7/2022).
Ia mengatakan, untuk proses pembongkaran jembatan dilakukan perbentang sehingga lalu lintas bisa dipindahkan ke sebelahnya. "Namun, hanya motor yang kami rekomendasikan, karena mobil terlalu berisiko. Kalaupun ada penutupan total kami usahakan hanya beberapa jam pada malam hari. Kami targetkan perbaikan Jembatan Mojo ini bisa selesai bulan November," katanya.
Sementara itu, revitalisasi bukan hanya dilakukan terhadap jembatan penghubung Solo-Sukoharjo tetapi juga Solo-Karanganyar, yakni Jembatan Jurug B. Ia mengatakan, untuk proyek pengerjaan Jembatan Jurug B akan dikerjakan mulai September mendatang, sedangkan untuk penutupan jalur kendaraan di jembatan tersebut dimulai pertengahan September.
Kontraktor Pelaksana Rehabilitasi Jembatan Jurug B Hernowo Indra mengatakan, pembongkaran dilakukan pada Jembatan Jurug B. Dengan demikian, akses lalu lintas bisa tetap menggunakan Jembatan Jurug C.
"Nanti akan dibuat sistem contra flow (lawan arus) di Jembatan Jurug C," katanya.
Berbeda dengan perbaikan Jembatan Mojo, untuk Jembatan Jurug B ini dikerjakan secara multiyears dengan masa perbaikan hingga Desember 2023 mendatang. "Artinya Jembatan Jurug B baru dibuka untuk pengendara saat seluruh perbaikannya selesai akhir tahun 2023," katanya.