REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengumumkan ada tambahan 2.248 kasus Covid-19 di Indonesia hari ini. Dengan demikian, total kasus konfirmasi mencapai 6.088.460.
Sementara itu kasus sembuh bertambah 1.626 sehingga totalnya 5.914.933. Sedangkan kasus meninggal bertambah enam jiwa. Dengan begitu, sudah ada 156.737 orang yang wafat akibat Covid-19 di Indonesia. Untuk kasus aktif bertambah 616, sehingga total menjadi 16.790.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril mengatakan, bahwa meski adanya kenaikan kasus Covid-19 akibat subvarian baru BA.4 dan BA.5, situasi pandemi di Indonesia pada saat ini masih terkendali.
“Kalau saat ini kita pandemi terkendali itu ditandai dengan laju penularan di bawah 1, positivity rate di bawah 5 dan hospitalisasi di bawah 5 dan angka kematian di bawah 3,” kata Syahril, Kamis (30/6/2022).
Secara nasional angka positivity rate masih di bawah 5 dan angka kematian Covid-19 secara nasional tidak lebih dari 10 orang per hari. Sementara keterisian tempat tidur di kisaran 2,3 persen dan 2,4 persen.
"Jadi semuanya masih di bawah 5 persen,” ucapnya.
Ia pun meminta masyarakat untuk tidak panik. Syahril menekankan salah satu cara mengendalikan penularan Covid-19 adalah dengan terus disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Kami sampaikan agar kita semua tidak panik, karena kita masih masa pandemi sehingga fluktuasi naik turunnya kasus itu konsekuensi logis," sambungnya.
Syahril menambahkan, berdasarkan hasil whole genome sequencing hingga Selasa (28/6/2022) sudah ada 739 kasus Covid-19 akibat penularan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia. Jumlah kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 diprediksi akan terus meningkat sehingga akan berpengaruh pada gelombang kasus Covid-19 secara nasional.
Syahril mengatakan, 739 kasus subvarian Omicron tersebut terdiri dari 71 kasus dari penularan BA.4 dan 668 kasus dari penularan BA.5. Kasus-kasus itu tersebar di Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Bali.