REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan bantuan kemanusiaan kepada Bunga (14), remaja perempuan yang menderita kelumpuhan dan sulit bicara. Bantuan berupa kursi roda dan kepastian penanganan diberikan kepada sang nenek yang sehari-hari mendampingi Bunga. Penyerahan dilakukan, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (29/6/2022).
Bunga, warga Manjahlega, Margahayu, Kota Bandung ini merupakan anak yatim. Ibunya sehari-hari bekerja sebagai buruh cuci. Ridwan Kamil melihat langsung kondisi Bunga yang terbaring lemas di tempat tidur roda.
Keprihatinan Ridwan Kamil disampaikan kepada Yayah, nenek Bunga. Ia memastikan Bunga akan ditangani secara maksimal dan mendapatkan pendampingan dari Dinas Kesehatan Jabar.
Ungkapan terima kasih kemudian disampaikan Yayah kepada Gubernur. Bantuan yang diterima dirasakan sangat membantu untuk penanganan Bunga.
"Terima kasih sudah dibantu oleh Bapak Gubernur. Semoga Bunga sehat lagi, minimal bisa duduk lagi dan bicara," ujar Yayah.
Yayah mengatakan, awalnya Bunga mengalami kejang-kejang lalu dibawa ke Rumah Sakit Al Islam, Bandung. Setelah mendapatkan perawatan selama tiga pekan, Bunga diperbolehkan pulang. Namun kondisi Bunga kembali mengalami penurunan, hingga sempat diobati secara tradisional.
"Awalnya kejang-kejang, terus dibawa ke rumah sakit dirawat tiga minggu, tapi belum ada perubahan. Sudah dibawa terapi juga ke mana-mana," kata Yayah.
Melihat kondisi Bunga yang belum ada perubahan ditambah kondisi perekonomian keluarga yang memprihatinkan, tetangganya berinisiatif melaporkan kondisi tersebut ke Unit Jabar Quick Response (JQR). "Kita dapat informasi dari relawan Bandung, bahwa ada warga yang kondisinya sangat memprihatinkan," kata perwakilan dari JQR, Wina.
Laporan tersebut langsung ditindaklanjuti oleh Unit Kemanusiaan Pemda Provinsi Jabar, yang langsung datang ke lokasi. JQR pun memastikan akan terus membantu proses penanganan Bunga sampai kondisinya membaik. Saat ini dokter masih mendiagnosa kondisi yang dialami Bunga.
"JQR langsung survei ke lokasi. Kondisinya memang mengkhawatirkan, dan kita pastikan penanganannya akan maksimal. Kita juga terus koordinasi dengan Dinas Kesehatan," papar Wina.