Rabu 22 Jun 2022 15:44 WIB

Diisukan Maju di Pilgub DKI, Risma: Saya Gak Pernah Bayangkan

Soal isu maju di Pilgub DKI, Tri Rismaharini sebut dia tidak pernah membayangkannya.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Kebudayaan yang juga Menteri Sosial Tri Rismaharini. Soal isu maju di Pilgub DKI, Tri Rismaharini sebut dia tidak pernah membayangkannya.
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Kebudayaan yang juga Menteri Sosial Tri Rismaharini. Soal isu maju di Pilgub DKI, Tri Rismaharini sebut dia tidak pernah membayangkannya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PDIP, Tri Rismaharini diisukan maju dalam pemilihan gubernur (pilgub) DKI Jakarta 2024 mendatang. Menanggapi itu, Risma mengaku tak pernah membayangkan untuk maju dalam kontestasi Pilgub DKI Jakarta.

"Saya sekali lagi, saya nggak pernah membayangkan jadi apa saya. Karena bagi saya jabatan itu enggak bisa diminta," kata Risma di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (22/6/2022).

Baca Juga

Hal itu diakuinya juga terjadi saat dirinya maju dalam pemilihan wali kota Surabaya dan Menteri Sosial. Dirinya mengaku tak pernah diberitahu. "Waktu mulai pertama sampai kedua jadi wali kota, bahkan kemarin sama menteri pun saya enggak tahu karena enggak dikasih tahu juga," ujarnya.

Dirinya mengaku tak ada komunikasi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait hal tersebut. Dirinya mengatakan tengah fokus menjalankan tugasnya baik sebagai menteri maupun ketua DPP PDIP bidang kebudayaan.

"Tapi sekali saya menyampaikan itu bukan anu saya, bukan keinginan atau mimpi saya atau apa, tidak ada, sedikit pun tidak ada. Karena bagi saya jabatan itu tidak boleh diminta," ucapnya.

Dirinya mengaku tak tahu saat ditanya kesiapan dirinya apabila partai mengusungnya di pilgub DKI Jakarta. Saat diminta menjadi menteri pun dirinya menolak sebanyak empat kali.

"Karena menteri itu saya sudah empat kali menolak ke ibu (Megawati), kemudian Pak Jokowi, pertama menang saya matur nuwun bu saya nggak mau jadi menteri, terus yang kedua Jokowi menang saya di telpon posisi di Jerman saya sampaikan enggak ibu, kemudian Pak Jokowi di Surabaya telpon saya ndak pak, nggak apa-apa bapak saya selesaikan di walikota dulu," terangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement