REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSABM) Kota Bandung bersama Satgas Sektor 22 Citarum Harum akan membongkar bangunan liar (bangli) di bantaran sungai di Kota Bandung. Pembongkaran dilakukan untuk meminimalisasi potensi banjir di aliran sungai.
Kepala DSABM Kota Bandung Didi Riswandi mengatakan terus melakukan penertiban bangunan liar di bantaran sungai. Terdapat tiga kelurahan di Kecamatan Batununggal yang akan dilakukan penertiban bangunan liar.
"Kan Batununggal ada tiga kelurahan Maleer, Binong, Gumuruh total 300 (bangli) ditertibkan," ujarnya di Balai Kota Bandung, Rabu (22/6/2022).
Ia mengatakan, pihaknya akan membongkar bangunan liar di bantaran sungai. Namun, pihaknya masih menemukan bangunan yang memiliki legalitas sertifikat kepemilikan.
"Kalau punya legalitas kita tidak bongkar, ada sebagian punya sertifikat," katanya. Di samping itu, pihaknya berupaya terus mengatasi permasalahan banjir di Kota Bandung.
Beberapa penyebab banjir masih terjadi karena diantaranya jumlah resapan masih kurang serta kapasitas aliran sungai yang kurang. Saat itu titik banjir terdapat di 10 tempat dan 24 titik lainnya merupakan genangan.
Didi mengatakan, pihaknya akan memasang pompa air di Cingised, Citarip Kopo dan Rancabolang Gedebage. Selain itu, kerja sama dengan Pemkab Bandung membuat kolam retensi di Tegaluar.
"Kolam retensi 2 hektare sudah dibebaskan dari rencana 13 hektar. Penggalian oleh kami," katanya. Ia mengatakan Kota Bandung tidak akan bebas dari banjir sebab banjir terjadi pada periode tahunan, lima tahun dan 10 tahunan.
Terkait dengan kolam retensi di Pasirkaliki, Kota Bandung yang sempat jebol, ia mengatakan telah memperbaikinya. Kolam retensi jebol disebabkan kapasitas air yang meluap dan akan diperbaiki menggunakan bronjong.