REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, berencana membongkar 32 bangunan tanpa izin di Desa Talagasari, Kecamatan Balaraja untuk membuka akses pintu masuk dan keluar jalan tol Balaraja Barat.
"Kami berikan batas waktu hingga Jumat (29/4), bila tidak dibongkar pemilik maka dilakukan secara paksa dengan alat berat," kata Camat Balaraja Toni Rustoni di Tangerang, Rabu (20/4).
Toni mengatakan, telah melakukan sosialisasi kepada pemilik bangunan yang menempati tanah negara. Pembongkaran bangunan tersebut karena untuk kepentingan pembangunan jalan tol dan pintu masuk dan keluar Balaraja Barat.
Selain itu, akan dibangun jalan dengan lebar empat meter pada sisi kanan dan kiri untuk dilalui pengendara sepeda motor dan mobil. Namun dari 32 bangunan tersebut, sebanyak 29 diantaranya digunakan warga untuk berjualan dengan mendirikan kios dan selebihnya usaha tambal ban.
Sedangkan pembongkaran dimulai pekan pertama Mei 2016, hal itu sudah sesuai dengan perencanaan Pemkab Tangerang dengan pengelola jalan tol Tangerang-Merak. Pemilik bangunan sudah mendapatkan surat pemberitahuan dari aparat camat setempat agar sebaiknya dibongkar atas kesadaran sendiri.
Dia mengatakan bila dibongkar sendiri, material yang ada masih dapat dimanfaatkan kembali untuk membangun di tempat lain. "Bila sudah mengunakan alat berat, jangan harap ada material yang masih utuh, semua telah hancur," katanya.
Dalam sosialisasi menjelang pembongkaran pihaknya menggandeng aparat Polsek Balaraja dan Koramil setempat untuk pengamanan sebagai antisipasi tindak kriminalitas dari pemilik bangunan. Kepala Satpol PP Pemkab Tangerang Yusuf Herawan mengatakan sudah menyiapkan alat berat dan petugas untuk pembongkaran nantinya.
"Saat ini memang ada komunikasi camat dengan pemilik bangunan supaya mereka bersedia membongkar sendiri," katanya.
Baca: Begini Sejarah Berlian Koh-i-Noor yang Diperebutkan India-Inggris
Ikuti Whatsapp Channel Republika
