REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, mengungkapkan isi pembicaraan saat makan siang bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah ketua umum partai politik di Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/6). Ia mengaku tak ada pembicaraan serius dalam pertemuan tersebut.
"Tadi memang, satu hal yang saya pikir menjadi catatan serius adalah mengenai apa yang di-pahamin IMF dan wolrd bank, yang akan mengindikasikan sedikit-dikitnya ada 40 negara yang akan menjadi, 40 dan berjarak ke antara 60 minimum negara yang potensi menjadi negara failed state, negara yang gagal" kata Surya usai menghadiri Apel Siaga di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Rabu (13/5).
Ia mengatakan pandemi menyebabkan negara-negara tersebut mengalami krisis pangan. Namun ia bersyukur Indonesia tidak masuk dalam daftar negara yang terancam menjadi negara gagal.
"Dari berita yang terakhir kurang lebih, kurang dari dua Minggu yang mengingatkan Indonesia. Tapi kita bersyukur, Indonesia tidak masuk dalam daftar dari negara yang terancam seperti itu," ujarnya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik dua menteri dan toga wakil menteri di Istana Negara, Rabu (15/6). Dua menteri yang dilantik Presiden Jokowi yakni Zulkifli Hasan yang menggantikan M Luthfi sebagai Menteri Perdagangan, dan Hadi Tjahjanto yang menggantikan Sofyan Djalil sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR).
Sesaat sebelum pelantikan, Presiden Jokowi dan pimpinan parpol menggelar makan siang bersama. Tampak hadir seluruh pimpinan parpol koalisi pemerintah diantaranya Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa.