REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga survei dan konsultan politik LSI Denny JA memprediksi ada tiga poros calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di Pemilu 2024. Dari tiga poros paslon tersebut ada lima nama yang disebut sebagai Divisi Utama, dan satu nama cawapres diprediksi diisi dari nama dengan elektabilitas di Divisi Dua.
Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa menklasifikasikan dua bagian, yakni nama kandidasi capres/cawapres di Divisi Utama yang berisi tokoh utama atau ketua umum parpol, dan mereka yang memiliki elektabilitas tinggi. Sedangkan di kandidasi capres/cawapres Divisi Dua, beberapa nama yang dari nonparpol dengan elektabilitas di bawah tujuh persen.
"Nama seperti Erick Thohir dan beberapa nama non-parpol yang kini mulai banyak disorot media, memungkinkan mengisi posisi cawapres di Divisi Utama, karena hanya ada lima tokoh yang berada di kandidasi capres/cawapres di Divisi Utama, yakni Prabowo, Puan, Airlangga, Ganjar dan Anies," tutur Ardian Sopa dalam rilis hasil survei LSI Denny JA Pasangan Capres/Cawapres 2024, Selasa (14/6/2022).
Dari tiga poros tersebut hanya ada lima nama jadi kandidasi capres/cawapres di Divisi Utama, yakni mereka dari tiga partai basis massa yang besar seperti PDIP akan mengusung Puan Maharani, Gerindra yang akan mengusung Prabowo Subianto dan Golkar yang akan mengusung ketuanya Airlangga Hartarto.
Sementara dua nama, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan memiliki elektabilitas yang cukup tinggi. Namun keduanya belum memiliki tiket pencalonan dari partai, karena bukan ketua parpol. Lima nama ini sudah dikategorikan sebagai kandidasi di Divisi Utama, walaupun sejatinya kurang satu orang di posisi cawapres, yang diambil di kandidasi dari Divisi Dua.
"Itu tentu terbuka lebar buat Pak Erik, tapi juga terbuka lebar buat yang lain terutama kita melihat misalnya ada AHY juga di angka 6,1 persen dia juga ketemu partai atau Gus Muhaimin ya di 1,6 persen maupun juga Sandiaga Uno serta Ridwan Kamil," ujarnya.
Mereka ini, menurut Ardian Sopa, bukan orang sembarangan karena merupakan politisi andal, Gubernur Provinsi di wilayah dengan pemilih terbesar. Termasuk mereka adalah pejabat lembaga negara atau menteri yang sudah berpengalaman.