Sabtu 11 Jun 2022 19:41 WIB

KIB Tanggapi Hasto PDIP Soal Tugas Partai Bukan Membajak Kader

PAN tegaskan pembicaraan soal calon presiden belum dibicarakan di KIB.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ilham Tirta
Eddy Soeparno.
Foto: istimewa/doc humas
Eddy Soeparno.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno menanggapi soal pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, yang mengatakan tugas partai menggembleng, bukan membajak. Eddy mengatakan, pembicaraan soal calon presiden belum dibicarakan di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

"Pertama, perlu saya tegaskan di sini belum ada pembicaraan di KIB tentang sosok capres atau cawapres. Jadi, kalau namanya si A si B itu saya kira adalah spekulasi yang beredar dan tak ada dasarnya untuk membenarkan itu," kata Eddy di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Sabtu (11/6/2022).

Baca Juga

Eddy menjelaskan, hakikatnya setiap parpol bertujuan mencetak pemimpin. Bagi parpol, sebuah kebanggaan jika kader terbaiknya maju dalam kontestasi Pilpres.

"Kita sudah punya pengalaman 2004 mengusung Pak Amien Rais. 2014 kita usung Pak Hatta Rajasa sebagai cawapres, kita sudah punya pengalaman bahwa kader bekerja sangat kuat, sangat keras dan semangatnya tinggi sekali," ujarnya.

Namun demikian, PAN juga ingin realistis dalam Pilpres 2024, mendatang. Partainya ingin tahun 2024 meraih kemenangan. KIB bakal melihat perkembangan lebih lanjut terkait capres yang akan diusung.

"Jadi, ke depannya kita lihat lagi perkembangan, kan Pak Airlangga juga bilang ada chapter-chapternya, Pak Zul juga mengatakan, kita masih akan kajian mendalam dan kita akan serap dari apa yang dikehendaki masyarakat, masyarakat akan ada partisipasinya dalam proses pencapresan ke depan," kata dia.

Sementara itu, Sekjen PPP Arsul Sani, mengatakan KIB memprioritaskan mengusung kader internalnya di Pilpres 2024. Namun demikian, KIB tidak menutup kesempatan bagi anak bangsa lainnya untuk menjadi pemimpin Indonesia. .

"Kalau sosok itu adalah kader dari parpol lain, maka kalau kita ingin mencalonkan yang bersangkutan, hemat saya etikanya unggah-ungguhnya, karena kita bicara dengan partai politik yang menaungi, saya ingin sebutlah, misalnya PPP mau mencalonkan Pak Sandi Uno, maka kita di PPP harus bicara dengan Gerindra, karena Pak Sandi saat ini kader Gerindra," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement