REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tangerang, Banten menyebutkan bahwa kenaikan sejumlah harga bahan pokok pangan dipengaruhi oleh cuaca buruk yang membuat hasil panen petani berkurang.
"Cuaca kurang baik atau istilah pancaroba berefek pada banyak masalah. Dari segi distribusi hasil panen akan dipengaruhi masalah transportasi, sehingga berpengaruh pada kestabilan harga," kata Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan pada Disperindag Kabupaten Tangerang, Iskandar Nordat di Tangerang, Jumat (11/6/2022).
Ia menyebutkan, saat memasuki bulan Juni 2022 ini seharusnya sudah masuk musim kemarau, tetapi kini kondisinya masih musim penghujan sehingga membuat kualitas sejumlah komoditas mengalami penurunan.
"Cuaca kurang baik ini sangat mempengaruhi produktivitas petani dan ditambah adanya risiko penyakit buah/tanaman yang mengakibatkan penurunan kualitas," katanya.
Ia menjelaskan komoditas yang mengalami kenaikan harga karena cuaca buruk ini, diantaranya seperti cabai merah keriting, cabai merah besar, bawang merah, sayur-sayuran dan lain sebagainya. Sementara itu, komoditas lainnya seperti telur dan daging juga mengalami kenaikan harga yang sama diakibatkan adanya penurunan produktivitas selama musim penghujan ini.
"Sedangkan kenaikan harga daging akibat wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang sedang mewabah," tuturnya.
Berdasarkan pantauan, harga komoditas yang terinci di antaranya seperti cabai merah keriting dan besar telah mencapai Rp40.000 per kilogram, atau naik menjadi Rp100.000 per kilogram. Kemudian, bawang megah yang harga normalnya Rp32.000 per kilogram, naik menjadi Rp63.000 per kilogram. Sedangkan bawang putih Rp25.000 per kilogram menjadi Rp40.000 per kilogram.
Selanjutnya, harga telur ayam broiler dari Rp24.000 naik menjadi Rp28.000 per kilogram. Daging ayam ras Rp35.000 menjadi Rp50.000 per kilogram, sedangkan daging sapi Rp110.000 naik menjadi Rp140.000 per kilogram. Kendati demikian, untuk menekan kenaikan harga tersebut, Disperindag Kabupaten Tangerang akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan setempat untuk stabilisasi harga dan memenuhi kebutuhan pangan yang ada.
"Tentunya kita akan berupaya menekan kenaikan harga bahan pokok yang terjadi saat ini, dengan melakukan koordinasi bersama instansi terkait lainnya," kata Iskandar.