REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Polemik deklarasi dukungan dari eks HTI dan FPI kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, menjadi calon presiden (capres) di Pilpres 2024 kian mencuat. Dalam deklarasi itu, nama kader dari LPBH NU, Ahmad Amsori, digadang-gadang menjadi ketua pelaksana deklarasi terhadap Anies di ballroom Birawa, Hotel Bidakara Grand Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (8/6/2022).
Amsori yang disebut sebagai kader NU, dibantah oleh Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan, Ahmad Fahrurrozi. Fahrurrozi menerangkan, Amsori, memang sempat menjadi Wakil Ketua LPBH NU kepemimpinan Said Aqil Siradj.
“Dia wakil ketua dulu, dan sekarang sudah tidak menjabat lagi,” kata Fahrurrozi kepada awak media, Kamis (9/6/2022).
Dia mengklaim, Amsori, saat menjabat juga tidak terlalu aktif di NU. Fahrurrozi menyebut, Amsori bukan kader NU lagi, mengingat tidak ada dalam lingkup organisasi dalam mewujudkan visi misinya.
“Berarti (Amsori) bukan kader lagi,” jelas dia.
Lebih jauh, menurutnya, NU, tidak terlibat sama sekali dengan aksi Amsori yang melibatkan diri dalam deklarasi terhadap Anies itu. Apalagi, saat dukungan para mantan yang mengaku eks HTI dan FPI itu mengibarkan bendera dengan kalimat Tauhid.
“Jelas tidak mewakili organisasi NU,” tuturnya.
Fahrurrozi menyebut, sikap dari PBNU sejauh ini sangat jelas mengenai ajang perpolitikan. PBNU melarang atribut NU untuk kegiatan mendukung capres tertentu.
Sebelumnya, diberitakan beberapa pihak yang mengaku mantan anggota HTI dan FPI hingga mantan narapidana terorisme ramai-ramai deklarasi mendukung Anies. Namun demikian, tak ditemukan ketua panitia deklarasi yang digadang-gadang bernama Abu Abdurrahman.
Berdasarkan penelusuran dari kontak yang tertera, nama Abdurrahman itu kerap disebut juga oleh beberapa pihak dengan nama Amsori. Foto-foto Amsori juga ramai di media sosial saat menengahi ribut-ribut para tamu yang hendak mengibarkan bendera Tauhid. Amsori, tampak mengenakan baju Muslim putih dengan peci hitam pada saat deklarasi.