Kamis 09 Jun 2022 15:51 WIB

Survei: Prabowo, Ganjar, dan Anies Tiga Besar, Puan Merangkak Naik

Posisi tiga besar calon presiden masih dikuasai oleh Prabowo, Ganjat, dan Anies.

Survei New Indonesia Research & Consulting dilakukan pada 30 Mei-3 Juni 2022
Foto: istimewa
Survei New Indonesia Research & Consulting dilakukan pada 30 Mei-3 Juni 2022

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Posisi tiga besar calon presiden masih dikuasai oleh Prabowo, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan. Sementara itu elektabilitas Puan Maharani mulai merangkak naik, meskipun masih rendah dan berada pada papan bawah.

Temuan survei New Indonesia Research & Consulting menunjukkan elektabilitas Prabowo unggul sebesar 21,5 persen, disusul Ganjar (18,7 persen), dan Anies (16,0 persen). Sedangkan Puan baru mencapai elektabilitas 1,8 persen.

Baca Juga

“Prabowo, Ganjar, dan Anies menduduki posisi tiga besar dalam bursa capres, sementara itu elektabilitas Puan mulai merangkak naik,” ungkap Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting Andreas Nuryono dalam siaran pers di Jakarta, pada Kamis (9/6/2022)

Dalam setahun terakhir, Ganjar awalnya memimpin dengan elektabilitas menembus 20 persen. Tetapi kemudian sempat anjlok, hingga tersalip Prabowo yang elektabilitasnya bergerak naik.

Di sisi lain, Anies menjadi ancaman bagi Prabowo maupun Ganjar, jika melihat tren kenaikan selama setahun. Anies bahkan sempat menyalip Ganjar, sebelum kemudian Ganjar kembali bergerak meninggalkan Anies.

“Pada klaster tiga besar capres tersebut, tampak bahwa dukungan publik masih sangat dinamis,” lanjut Andreas. Sebagai catatan, pemilihan presiden baru akan digelar kurang dari dua tahun lagi.

Ganjar juga masih menghadapi tantangan dari internal PDIP yang condong mendukung Puan. “Sejauh ini Puan masih kecil dukungannya, tetapi dengan kendali partai ada di tangan, Ganjar harus berjuang untuk mengamankan tiket capres dari PDIP,” jelas Andreas.

Di bawah posisi tiga besar, klaster berikutnya diduduki oleh Ridwan Kamil (7,4 persen), Sandiaga Uno (5,8 persen), dan Agus Harimurti Yudhoyono (4,5 persen). “Ketiganya memiliki elektabilitas kurang dari 10 persen, cukup berat untuk diusung capres,” tandas Andreas.

“Elektabilitas tinggi adalah satu hal, tetapi faktor dukungan partai politik juga harus diperhitungkan,” tegas Andreas. Ditambah lagi dengan peta koalisi, misalnya AHY yang memimpin Demokrat belum tampak menggalang koalisi dengan partai-partai lain.

Yang sangat agresif justru Golkar, yang bersama PAN dan PPP telah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Meskipun demikian, belum ada capres dari internal KIB yang memiliki elektabilitas cukup tinggi untuk diusung.

Nama-nama lainnya adalah Erick Thohir (4,2 persen), Khofifah Indar Parawansa (2,7 persen), dan Tri Rismaharini (2,2 persen). Sesudah Puan ada Airlangga Hartarto (1,3 persen), Andika Perkasa (1,2 peren), Mahfud MD (1,1 persen), dan Susi Pudjiastuti (1,0 persen).

Survei New Indonesia Research & Consulting dilakukan pada 30 Mei-3 Juni 2022 terhadap 1200 orang mewakili seluruh provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error ±2,89 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement