Selasa 07 Jun 2022 13:27 WIB

G20, Wapres: Momentum Indonesia Peroleh Kepercayaan Internasional

Kepemimpinan Indonesia diuji untuk dapat mewujudkan tiga agenda penting prioritas

Rep: fauziah mursid/ Red: Hiru Muhammad
Pekerja mengerjakan proyek pembangunan dan revitalisasi Terminal VVIP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Badung, Bali, Jumat (3/6/2022). Progres pembangunan Terminal VVIP bagi kepala negara yang hadir di Bali saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tersebut saat ini mencapai 25,84 persen dan ditargetkan akan selesai pada bulan Agustus mendatang.
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Pekerja mengerjakan proyek pembangunan dan revitalisasi Terminal VVIP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Badung, Bali, Jumat (3/6/2022). Progres pembangunan Terminal VVIP bagi kepala negara yang hadir di Bali saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tersebut saat ini mencapai 25,84 persen dan ditargetkan akan selesai pada bulan Agustus mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengajak semua pihak untuk mensukseskan Presidensi G20 Indonesia 2022. Wapres menyebut, untuk pertama kalinya Indonesia mengambil alih estafet kepemimpinan G20.

"G20 adalah momentum bagi Indonesia untuk memperoleh kredibilitas atau kepercayaan masyarakat internasional dalam memimpin pemulihan global," ujar Wapres saat memberi kuliah umum kepada Peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 63 dan PPRA 64 Lemhanas RI, Selasa (7/7).

Baca Juga

Wapres menjelaskan dalam Presidensi G20 ini, Indonesia mengusung tema besar “Recover Together, Recover Stronger”, dengan tiga agenda prioritas. Yaitu, Arsitektur Kesehatan Global, Transformasi Ekonomi Digital dan Transisi Energi. Menurutnya, kepemimpinan Indonesia diuji bagaimana agar anggota G20, yang merepresentasikan 80 persen ekonomi dunia tersebut, dapat merealisasikan tiga agenda utama tersebut, sekaligus menemukan solusi atas konflik yang memperburuk ekonomi dunia.

Untuk itu, Wapres mengatakan kesuksesan Presidensi G20 Indonesia akan berdampak baik dunia dan juga Indonesia. "Selain itu, kita optimalkan Presidensi G20 untuk menciptakan efek ganda bagi Indonesia, antara lain dengan menunjukkan bahwa 'Indonesia is open for business' sehingga Presidensi G20 dapat membawa dampak pada peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia," ujar Wapres.

Dalam pembekalan ke para peserta, Wapres pun meminta agar fokus kebijakan negara adalah penciptaan kesejahteraan bagi rakyat, di mana rakyat memiliki kesempatan untuk mengakses barang dan jasa publik, mendapatkan perlindungan dari negara, serta memperoleh pelayanan publik yang baik.

Menurutnya, pemimpin harus mampu membangun kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat yang merata dan berkeadilan.

Kedua, Wapres mengingatkan agar hubungan antar bangsa harus didasarkan pada kerja sama yang saling menguntungkan. Sebab, di dalam kerja sama, persaingan akan tetap muncul."Tugas pemimpin adalah bagaimana mengambil manfaat yang sebesar-besarnya dari struktur kerja sama internasional yang ada," ungkapnya.

Sedangkan ketiga, Wapres meminta untuk berinovasi dalam menjawab persoalan lama, maupun dalam menemukan jawaban atas tantangan-tantangan baru. Ia pun meminta untuk memperkuat kemitraan dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan. Ini bertujuan agar sumber daya riset, yakni peneliti yang unggul, infrastruktur dan anggaran, akan semakin mengarahkan ilmu pengetahuan dan inovasi di Indonesia menuju hasil diharapkan bersama.

"Terakhir, terus tingkatkan kemampuan dalam mengkomunikasikan gagasan secara efektif, menganalisis secara sistematis, serta mengorganisasikan dan menggunakan jaringan untuk menyelesaikan tugas seorang pemimpin. Kesemuanya itu dilandasi pada cara berpikir kritis, strategis, integral, dan holistik," kata Wapres.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement