REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan persentase vaksinasi di Indonesia sudah cukup tinggi. Namun demikian, cakupan vaksinasi dosis lengkap Indonesia masih tertinggal di kawasan Asia Tenggara.
"Walau sudah cukup tinggi, cakupan vaksinasi dosis lengkap di Indonesia masih cukup Tertinggal dari negara-negara lain di Asia Tenggara," ujar Wiku dalam keterangan persnya secara daring, Kamis (2/6/2022).
Karena itu, pemerintah terus mendorong penambahan cakupan vaksinasi di Tanah Air. Salah satu upaya untuk meningkatkan cakupan vaksinasi secara merata sesegera mungkin, maka pemerintah memasukkan indikator vaksinasi ke dalam penilaian levelling.
Wiku menegaskan, pemberian dosis lanjutan vaksinasi bertujuan untuk meningkatkan pembentukan antibodi. Sebab, antibodi tidak serta-merta sempurna membentuk kekebalan, hanya dengan satu kali suntikan.
"Fakta menunjukkan bahwa jumlah antibodi yang dapat meningkat berkali-kali lipat jika menerima vaksin dosis kedua apalagi vaksin booster," kata Wiku."Untuk itu masyarakat sepatutnya mengerti bahwa program vaksinasi dibuat semata-mata untuk kepentingan masyarakat," katanya.
Wiku menjelaskan, untuk mendukung percepatan vaksinasi, pemerintah akan mendatangkan 71 juta dosis vaksin ke Indonesia secara bertahap hingga akhir tahun ini.
Tak hanya itu, ia memastikan pemerintah tetap akan melakukan monitoring terkait kualitas dosis vaksin agar tetap terjaga baik. "Menteri Kesehatan menginformasikan bahwa di tengah hal tersebut akan dilakukan upaya pemusnahan vaksin yang expired atau kadaluarsa," kata Wiku.
Ia berharap pemerintah daerah terus memperbaiki sistem distribusi dan logistik vaksinasi agar dapat tersalurkan dengan baik dan merata di setiap kabupaten kota. Ia mengajak masyarakat dapat pro aktif untuk pergi vaksinasi jika belum divaksin dengan mendatangi sentra vaksinasi terdekat."Dan masyarakat dapat pro aktif untuk pergi vaksinasi jika belum ke sentra vaksinasi terdekat agar persediaan yang ada dapat dimanfaatkan dengan baik," ujarnya.