Selasa 31 May 2022 13:49 WIB

KIB Adakan Pertemuan 4 Juni, Mulai Bicarakan Capres

Golkar, PAN, dan PPP memiliki perhitungan sendiri sebelum memutuskan capres.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andri Saubani
Koalisi Indonesia Bersatu
Foto: infografis republika
Koalisi Indonesia Bersatu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri atas Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan menggelar pertemuan kembali pada 4 Juni 2022. Pertemuan akan dilakukan di Pelataran Senayan, Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.

"Kita bangun untuk mengakrabkan, membangun kesepahaman, di antaranya bagaimana membangun tim yang kuat kemudian menjaring calon-calon," ujar Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (31/5).

Baca Juga

Ia menjelaskan, ketiga partai dalam Koalisi Indonesia Bersatu belum memutuskan sosok yang akan diusung sebagai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Namun, Partai Golkar, PAN, dan PPP memiliki perhitungan sendiri sebelum memutuskan hal tersebut.

"Peluang menang gimana itu bagian yang kita bicarakan, tapi siapa? Belum. Walaupun memang tidak akan lari dari stok yang ada, tidak mungkin tiba-tiba orang yang tidak pernah dikenal jadi capres kan, tidak mungkin," ujar Yandri.

"Mungkin Golkar ada pandangan sendiri, PAN ada pandangan sendiri, PPP ada pandangan sendiri atau ada partai yang nyusul gabung koalisi ini. Ya kita akan rembukan satu meja," katanya.

Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli menilai, terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu yang terdiri atas Partai Golkar, PAN, dan PPP merupakan sesuatu yang bagus. Pasalnya, koalisi tersebut merupakan pertemuan antara kelompok nasionalis dan Islam.

"Terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu tersebut bagus karena bertemunya kelompok nasionalis dan kelompok Islam," ujar Romli.

Koalisi Indonesia Bersatu, nilai Romli, kemungkinan besar akan mengusung Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai capres. Mengingat partai berlambang pohon beringin itu memiliki suara tertinggi ketimbang PAN dan PPP.

"Wajar jika koalisi ini juga mengusung Airlangga Hartarto, karena ia Ketum Golkar pemilik kursi mayoritas dalam koalisi tersebut. Dengan terbentuknya koalisi ini, maka peluang adanya tiga pasang kandidat cukup besar," ujar Romli.

 

photo
Koalisi Indonesia Bersatu - (Infografis Republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement