REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) akan memindahkan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Batuporon di Kabupaten Bangkalan ke Kabupaten Sumenep, Pulau Madura, Jawa Timur. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengatakan, alasan pemindahan untuk memudahkan daya jangkau unsur KRI, khususnya di wilayah Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II.
Yudo menyatakan, posisi Lanal Batuporon kurang strategis karena berhadapan dengan Koarmada II. "Lanal-nya kecil serta daerahnya pun cukup terbatas di sekitar Selat Madura. Oleh karena itu, akan dihibahkannya lahan oleh PT Garam untuk lokasi pembangunan Lanal Sumenep, memerintahkan Lantamal V Surabaya untuk mengecek seberapa strategisnya tempat tersebut untuk dibangun Lanal," kata Yudo dalam siaran di Jakarta, Senin (30/5/2022).
Selain itu, sambung dia, aspek ekonomi juga menjadi salah satu pertimbangan pemindahan lanal tersebut. Pasalnya, Sumenep merupakan wilayah Madura dengan nilai investasi ekonomi yang tinggi. Sehingga kondisi itu membutuhkan pengamanan laut yang memadai.
"Saya melihat Sumenep ini merupakan jalur strategis untuk pelayaran nasional maupun internasional, karena di Laut Jawa ini hampir setiap hari ada pelayaran yang sangat padat," ucap Yudo.
Kemudian, sambung dia, letak wilayah Sumenep juga tak jauh dari Selat Sapudi yang menjadi jalur bagi kapal asing, bahkan kapal selam maupun lintas laut kapal negara asing. Sehingga, menurut Yudo, perlu pengamanan sangat ketat dan kehadiran Angkatan Laut untuk mengamankan pulau-pulau di sekitar Madura.
"Karena TNI AL juga memiliki kewenangan menegakkan hukum dan menjaga perairan yurisdiksi nasional," ujarnya.
Yudo menjelaskan, rencana pembangunan Lanal Sumenep telah melalui validasi organisasi internal. Dia menuturkan, lanal tersebut bakal menjadi tipe C. Artinya, kapal perang Republik Indonesia (KRI) bisa melaksanakan bekal ulang administrasi logistik di lanal tersebut. "Jadi jika KRI melaksanakan patroli bisa bersandar di sini (Lanal Sumenep) untuk melaksanakan bekal ulang," jelas Yudo.