Ahad 29 May 2022 22:56 WIB

Bahaya Mengintai di Balik Bahan Pangan, Netty: Harus Jadi Konsumen Cerdas

Ada tiga jenis pangan yang biasa dikonsumsi masyarakat, yakni pangan olahan, pangan segar dan pangan siap saji.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Partner
.
.

INDRAMAYU – Masyarakat diminta untuk menjadi konsumen cerdas dalam memilih dan memilah makanan mereka sehari-hari. Dibutuhkan komitmen yang kuat dari pemerintah, produsen dan masyarakat untuk menghadirkan pangan yang aman dan berkualitas.

Hal itu disampaikan anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS, Netty Prasetiyani, saat menggelar kegiatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) dengan tema Masyarakat Sadar Pangan dan Obat yang Aman, di Aula Islamic Center Indramayu, Sabtu (28/5/2022).

Kegiatan itupun menghadirkan perwakilan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM) selaku pembicara.

‘’Saya minta masyarakat untuk mulai menjadi konsumen cerdas dalam memilih dan memilah makanan yang dikonsumsi,’’ ujar Netty.

Netty menyebutkan, ada tiga macam jenis pangan yang dikonsumsi masyarakat. Yakni, pangan olahan, pangan segar dan pangan siap saji. Ketiga macam pangan itu seringkali tak lepas dari bahaya, baik bahaya fisik, bahaya kimia, maupun bahaya bakteri atau virus.

Untuk pangan segar, memang lebih baik dibandingkan pangan olahan maupun pangan siap saji. Meski demikian, tetap perlu dipastikan pangan segar, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan, tidak menggunakan pupuk berlebihan.

‘’Kalau masyarakat bisa diedukasi cara memilih pangan segar, termasuk ikan bisa dilihat dari insang dan kondisi matanya, daging dilihat dari tekstur, dan lain sebagainya. Mudah-mudahan ini menjadi satu cara agar masyarakat lebih waspada terhadap jenis pangan segar,’’ kata Netty.

Netty menambahkan, kewaspadaan juga diperlukan terhadap pangan olahan, seperti penggunaan pewarna, penyedap rasa, pengawet, dan lainnya. Menurutnya, masyarakat harus mewaspadai penggunaan bahan-bahan tersebut.

‘’Pelibatan masyarakat itu penting karena ASN Badan POM sangat terbatas, penyidiknya juga sangat terbatas, kemampuan untuk melakukan pengawasan pre market maupun post market juga mereka kewalahan. Makanya saya mengajak masyarakat untuk menjadi konsumen cerdas, sehingga yang dikhawatirkan bisa diantisipasi,’’ tukas Netty.

Sementara terkait pangan siap saji, Netty mengingatkan, masyarakat juga harus lebih waspada karena mereka tidak mengetahui proses pembuatan makanan tersebut. Salah satunya mengenai aspek kebersihan makanan itu.

Netty berharap, melalui kegiatan KIE tersebut, masyarakat memiliki kemauan dan kemampuan untuk mengajak anggota keluarga dan masyarakat menjadi bagian dari pilar pengawasan pangan yang aman. Karena pilar itu tidak hanya melibatkan pemerintah, tapi juga produsen sebagai pembuat produk pangan, dan masyarakat sebagai konsumen.

‘’Banyak orang yang sekedar punya uang memilih dan membeli produk pangan yang ternyata bermasalah terhadap kesehatan, kita tidak ingin seperti itu,’’ cetus Netty.

Sementara itu, Ketua Ketua DPD PKS Kabupaten Indramayu, Ruswa, mengapresiasi pelaksanaan kegiatan tersebut. Apalagi, dia menilai materinya sangat bagus dan dipastikan bermanfaat bagi masyarakat, terutama saat ini sedang tumbuh bisnis kuliner.

Ruswa pun merasa bangga punya wakil di pusat yang peduli dan mau menarik mitranya turun ke daerah untuk mengedukasi masyarakat. Dia pun meminta agar kegiatan serupa dapat diselenggarakan secara berkelanjutan dan cakupannya lebih luas.

‘’Kita minta acara ini terus menerus, jangan sekali. Karena masyarakat yang dijangkau sangat banyak. Dan juga jangan terpusat, setidaknya di tiap wilayah kawedanan supaya sentuhannya lebih luas,’’ tandas Ruswa. (Lilis Sri Handayani)

sumber : https://matapantura.republika.co.id/posts/148166/bahaya-mengintai-dibalik-bahan-pangan-netty-harus-jadi-konsumen-cerdas
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement