Sabtu 28 May 2022 23:34 WIB

BPOM Ajak E-Commerce Tekan Promosi Obat dan Suplemen Kesehatan yang Menyesatkan

Obat dan suplemen kesehatan kerap dipromosikan dengan tidak memenuhi ketentuan.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Reiny Dwinanda
Aneka jenis suplemen (Ilustrasi). Berdasarkan data pengawasan Badan POM tahun 2021, iklan obat tradisional dan suplemen kesehatan secara online yang tidak memenuhi ketentuan (TMK) jauh lebih tinggi dibandingkan dengan iklan konvensional.
Foto: Republika/Reiny Dwinanda
Aneka jenis suplemen (Ilustrasi). Berdasarkan data pengawasan Badan POM tahun 2021, iklan obat tradisional dan suplemen kesehatan secara online yang tidak memenuhi ketentuan (TMK) jauh lebih tinggi dibandingkan dengan iklan konvensional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan POM RI menggandeng delapan e-commerce saat meluncurkan program Zona Ramah Promosi Online (ZRPO) Bagi Usaha Mikro dan Kecil (UMK) Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan. Tokopedia, Shopee, Elevenia, Bukalapak, Blibli, Lazada, JDID, dan Jakmall dilibatkan untuk menekanan promosi obat yang menyesatkan.

"ZRPO bertujuan meningkatkan kepatuhan pelaku usaha dalam memenuhi ketentuan di bidang promosi obat tradisional dan suplemen kesehatan serta melindungi masyarakat dari promosi obat tradisional dan suplemen kesehatan yang menyesatkan," kata Kepala BPOM Penny K Lukito dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/5/2022).

Baca Juga

Penny mengatakan, perkembangan teknologi dan kemajuan zaman saat ini meningkatkan jumlah pelaku usaha online dan volume transaksi menggunakan uang elektronik di Indonesia. Besarnya volume transaksi online yang terjadi ini ternyata belum diiringi dengan promosi atau iklan yang tepat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement