Jumat 27 May 2022 18:29 WIB

Megawati Dorong Kerja Sama Internasional Kuatkan Fungsi Organisasi Metereologi Dunia

Megawati juga mengajak agar seluruh warga dunia berefleksi atas kondisi bumi.

Megawati dalam pidatonya di Pertemuan Global PBB tentang Pengurangan Resiko Bencana ke-7 Tahun 2022.
Foto: istimewa
Megawati dalam pidatonya di Pertemuan Global PBB tentang Pengurangan Resiko Bencana ke-7 Tahun 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri mengajak seluruh negara dunia yang tergabung dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk bahu membahu memperkuat mitigasi bencana bagi kepentingan kemanusiaan, di tengah menguatnya ancaman pemanasan global. Diperlukan penguatan fungsi “BMKG Internasional”.

Megawati juga mengajak agar seluruh warga dunia berefleksi atas kondisi bumi dengan memakai perspektif orang Bali mengenai penderitaan bumi.

Baca Juga

"Melalui forum ini pula, saya mendorong pentingnya penggalangan dan kerjasama internasional melalui PBB. Misalnya dengan memperkuat Organisasi Metereologi Dunia (World Metereological Organization - WMO) yang terintegrasi dengan BMKG di semua negara," kata Megawati dalam pidatonya di Pertemuan Global PBB tentang Pengurangan Resiko Bencana ke-7 Tahun 2022.

Megawati menyampaikan sambutannya melalui layanan telekonferensi, Jumat (27/5/2022) sore. Acara itu sendiri dilaksanakan di Bali.

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan itu mengatakan kerjasama tersebut penting bagi peningkatan kapabilitas mitigasi bencana; capacity building manajemen penanggulangan bencana; serta kemampuan dalam memprediksi bencana akibat tsunami, badai siklon, dan bencana iklim lainnya. 

“Hal yang tidak kalah mendesak adalah perluasan fungsi BMKG di negara-negara berkembang didalam prakiraan iklim bagi kepentingan pertanian dan mitigasi bencana,” kata Megawati dalam keterangan persnya.

Bagi Indonesia sendiri, kerjasama internasional merupakan bagian kepribadian bangsa. Demikian halnya, tugas Indonesia bagi kepentingan umat manusia sedunia. 

“Kami memiliki falsafah Pancasila. Di dalamnya terkandung nilai ketuhanan, kemanusiaan, nasionalisme, demokrasi, dan keadilan sosial. Dengan falsafah ini, bangsa Indonesia telah membuat sejarah dengan menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955,” urai Megawati. 

“Atas dasar hal tersebut, marilah kita mantapkan solidaritas seluruh bangsa, seluruh negara. Perkuatlah kerjasama seluruh civil society; kerjasama seluruh perguruan tinggi bagi pengembangan riset dan inovasi untuk kepentingan umat manusia sedunia. Terima kasih atas seluruh kontribusi pemikiran dan tekad memperkuat kerjasama internasional bagi dunia yang damai, lestari, asri, dan teruslah perkuat kesadaran menjaga keseimbangan hidup planet bumi yang kita cintai ini,” beber Megawati.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement