Rabu 25 May 2022 22:53 WIB

Jokowi Kunjungi Pameran, MDMC Pamerkan Inovasi Muhammadiyah

Jokowi dapat gambaran peran-peran Muhammadiyah dalam pengurangan bencana

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan saat membuka Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 di BNDCC, Nusa Dua, Bali, Rabu (25/5/2022). Presiden Jokowi mengunjungi pameran Rumah Resiliensi Indonesia di Bali Collection Nusa Dua. Wakil Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Rahmawati Husein, memandu Jokowi mengunjungi stan pameran sejak dari gerbang.
Foto: ANTARA FOTO
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan saat membuka Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 di BNDCC, Nusa Dua, Bali, Rabu (25/5/2022). Presiden Jokowi mengunjungi pameran Rumah Resiliensi Indonesia di Bali Collection Nusa Dua. Wakil Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Rahmawati Husein, memandu Jokowi mengunjungi stan pameran sejak dari gerbang.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Presiden Jokowi mengunjungi pameran Rumah Resiliensi Indonesia di Bali Collection Nusa Dua. Wakil Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Rahmawati Husein, memandu Jokowi mengunjungi stan pameran sejak dari gerbang.

Saat mengunjungi stan MDMC, Jokowi mendapat gambaran peran-peran Muhammadiyah dalam pengurangan resiko bencana. Antara lain Rumah Sakit Aman Bencana (RSAB), Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) dan Masyarakat Tangguh Bencana (Mastana).

Itu jadi program Muhammadiyah yang terus dikembangkan, terutama selama pandemi Covid-19. Jokowi mendapat penjelasan UBAH yang merupakan inovasi MDMC menerapkan prinsip-prinsip SPAB agar lebih mudah diterapkan secara mandiri sekolah-sekolah.

Program ini membangun usaha perubahan perilaku siswa-siswa dan guru-guru melalui micro influencer untuk pembelajaran tatap muka aman selama pandemi Covid-19. Yang mana, bisa dikembangkan untuk menghadapi ancaman bencana secara umum.

Jokowi mendapat penjelasan program Sahabat sebagai inovasi program Mastana saat pandemi. Mendorong kemampuan relawan desa mengelola data pandemi lewat teknologi informasi dan membangun koordinasi pemangku kepentingan desa untuk bencana umum.

Inovasi tersebut sesuai dengan isi pidato Presiden Jokowi dalam pembukaan GPDRR. Jokowi menekankan, pentingnya untuk memperkuat budaya dan kelembagaan siaga bencana yang bisa antisipatif, responsif dan adaptif menghadapi bencana.

"Pendidikan aman bencana serta kelembagaan pemerintahan dan sosial yang sinergis dan tanggap terhadap bencana harus menjadi prioritas kita bersama," kata Jokowi, Rabu (25/5).

Rahmawati yang juga unsur pengarah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan pernah jadi anggota penasehat PBB untuk UN-CERF turut menyampaikan capaian Muhammadiyah. Terutama, tanggap darurat dan rehabilitasi rekonstruksi bencana.

Yang mana, rata-rata setiap tahunnya 100-200 kejadian kebencanaan di Indonesia. Rahmawati menyampaikan ke Jokowi yang khas dari Indonesia dan bisa disampaikan sebagai praktek baik untuk dunia adalah adanya usaha pengurangan resiko bencana.

Hal ini sangat aktif diusahakan organisasi-organisasi berbasis agama atau Faith Base Organization dengan gerakan yang solid melalui Humanitarian Forum Indonesia. Muhammadiyah sendiri tidak cuma aktif, bahkan menjadi salah satu pendirinya.

Selain itu, Rahmawati menjelaskan di sela-sela kunjungan pameran inisiatif PRB di Indonesia diusahakan bersama melalui berbagai platform seperti Sekretariat Nasional SPAB, Konsorsium Pendidikan Bencana (KPB) dan aliansi NGO Sejajar.

"Serta, Gerakan Solidaritas dan Kedermawanan yang sebagian anggota ikuti pameran dan dikunjungi Jokowi di aRumah Resiliensi Indonesia-GPDRR kali ini," ujar Rahmawati.

Ia menambahkan, MDMC kali ini tidak cuma bekerja sama dengan mitra nasional seperti BNPB. Muhammadiyah juga bekerja sama dengan berbagai mitra dari negara-negara di dunia seperti Australia, Amerika, Swiss, Korea dan Malaysia.

Kemudian, Singapura, Uni Eropa serta lembaga-lembaga PBB seperti Unicef, WHO, atau UN OCHA. Adapun UBAH dan SAHABAT yang disebutkan merupakan kerja sama MDMC dengan Siap Siaga-Kemitraan Indonesia-Australia dalam penanggulangan bencana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement