Selasa 24 May 2022 18:47 WIB

Pembelajaran Berbasis Data Bantu Guru Atasi Kesulitan Siswa

Tanoto Foundation gelar webinar Peningkatan Kualitas Pembelajaran Berbasis Data

anoto Foundation menyelenggarakan webinar nasional bertajuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran Berbasis Data, Selasa (24/5/2022).
Foto: Tanoto Foundation
anoto Foundation menyelenggarakan webinar nasional bertajuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran Berbasis Data, Selasa (24/5/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pada merdeka belajar episode ke-19, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan Platform Rapor Pendidikan Indonesia. Paltform tersebut menyajikan hasil Asesmen Nasional (AN) satuan pendidikan ke dalam suatu tampilan yang terintegrasi.

Untuk membantu para pendidik memanfaatkan data Rapor Pendidikan Indonesia, Tanoto Foundation menyelenggarakan webinar nasional bertajuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran Berbasis Data, Selasa (24/5/2022). Acara yang digelar virtual tersebut dihadiri 658 guru, kepala sekolah, pengawas, dan dosen dari seluruh Indonesia. 

Baca Juga

Head of Strategic Planning and Partnership Tanoto Foundation Michael Susanto mengatakan Program PINTAR dalam menjalankan kegiatannya sangat mengutamakan data sebagai rujukan. “Perencanaan berbasis data selaras dengan cara kerja Tanoto Foundation, yaitu berbasis pada bukti atau data dan berorientasi pada dampak,” katanya.

Bulan lalu Kemendikbudristek telah meluncurkan rapor pendidikan yang dapat digunakan sebagai acuan mengembangkan langkah-langkah perbaikan kualitas pendidikan berbasis data. Menurut Michael, data yang komprehensif akan mendukung pengambilan keputusan yang tepat dan fokus utama program dapat terlaksana dengan baik.

Misalnya, studi dan riset yang dapat membantu kita memahami tingkat learning loss siswa (kehilangan kesempatan belajar) dan mengambil keputusan yang tepat dalam membuat strategi pemulihan pembelajaran. “Tanoto Foundation juga telah mengadakan pelatihan keterampilan melakukan asesmen diagnostik dan pembelajaran berdiferensiasi kepada lebih dari 4.000 guru. Dengan harapan, mereka dapat mengimplementasikan pembelajaran yang sesuai dengan data dan kebutuhan siswa,” tegasnya. 

Tiga Aspek Penilaian

Kepala Pusat Asesmen dan Pembelajaran Balitbang dan Perbukuan Kemendikbudristek, Asrijanty, dalam paparannya menyebut asesmen nasional merupakan evaluasi sistem pendidikan, bukan penilaian terhadap siswa, guru, atau kepala sekolah sebagai individu. 

“Asesmen nasional dirancang untuk mendorong dan memfasilitasi perbaikan kualitas pembelajaran,” tegasnya. 

Menurutnya, asesmen nasional memberi umpan balik tentang hasil belajar yang paling mendasar dan perlu diprioritaskan, serta informasi tentang cara meningkatkan kualitas pembelajaran. “Asesmen nasional menjadi umpan balik tentang kompetensi dan karakter peserta didik yang menjadi  tujuan utama pembelajaran. Informasi ini diharapkan dapat mendorong sekolah dan dinas pendidikan  untuk memfokuskan sumber daya pada perbaikan mutu pembelajaran,” jelasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement