REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berupaya menjadikan Kebun Raya Bogor sebagai platform global riset botani. Salah satu caranya ialah dengan terus membenahi tata kelola kebun raya tersebut.
"Tata kelola Kebun Raya Bogor akan terus dibenahi, yang memungkinkan para periset botani fokus melaksanakan aktivitas riset," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko, dikutip dari siaran pers BRIN yang diterima di Jakarta, Rabu (18/5/2022).
Menurut informasi yang disiarkan di laman resminya, Kebun Raya Bogor merupakan wadah bagi para ilmuwan bidang botani di Indonesia pada 1880 sampai 1905. Pendirian kebun raya itu juga mendorong pembentukan institusi ilmu pengetahuan lain seperti Bibliotheca Bogoriensis (1842), Herbarium Bogoriense (1844), Kebun Raya Cibodas (1860), Laboratorium Treub (1884), serta Museum dan Laboratorium Zoologi (1894).