REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Mardiono, menegaskan hubungan PPP dengan Gubernur Jawa Barat terjalin baik. Apalagi PPP sebagai partai pengusung Ridwan Kamil di Pilgub Jawa Barat 2018 lalu.
"(Hubungan PPP-Ridwan Kamil, red) Lebih dekat lagi, kan wakilnya juga dari PPP Kang Emil. Jadi kalau dengan PPP sudah kumpul kan. Karena wakilnya Kang UU (Ruzhanul Ulum) dari PPP. Jadi pasti baik hubungan dengan PPP dengan kang Emil," kata Mardiono kepada Republika, Selasa (17/5).
Terkait belum bertemunya Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa dengan Ridwan Kamil, menurutnya, hal tersebut hanya karena masalah waktu saja. Mardiono mengatakan Suharso masih berada di luar negeri, sehingga keduanya belum bisa bertemu.
"Tapi kemudian dari koalisi itu nanti ke depan akan intens bersilaturahim pada tokoh-tokoh bangsa kita, karena Kang Emil adalah seorang gubernur di Jawa Barat tentu menjadi bagian dari tokoh nasional kita, ya perlu, tapi bukan hanya Kang Emil saja, tentu kita akan safari kepada tokoh-tokoh nasional kita," ucapnya.
Mardiono mengatakan saat ini Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) belum berbicara soal capres dan cawapres. Menurutnya yang perlu dilakukan yaitu memperkuat status koalisi dulu. "Artinya memang koalisi ini tidak berlebihan dibangun dengan tiga partai itu, karena seluruh partai akan melakukan itu," ujarnya.
Mardiono meyakini cepat atau lambat partai-partai akan mulai membangun koalisi. Hanya saja PPP, PAN, dan Golkar melakukannya lebih dahulu. Ia menegaskan KIB terbuka jika ada partai yang mau bergabung dalam koalisi tersebut.
"Sangat-sangat terbuka. Justru kita menginginkan kita mendahului itu agar bisa kita menjadi bagian dari Koalisi Indonesia Bersatu itu untuk menyukseskan pemilu 2024. Kemudian siapa capres dan cawapresnya ya tentu kita akan menginginkan yang pasti jadi. Nggak ada koalisi yang dibangun untuk kalah, nggak ada," terangnya.