Surabaya - Kecelakaan bus di Tol Surabaya-Mojokerto menewaskan 14 dari 34 penumpang. Seluruh korban tewas telah dimakamkan di Benowo, Surabaya, satu diantaranya di daerah Gresik.
Duka mendalam menyelimuti semua keluarga korban kecelakaan bus itu. 14 korban tewas merupakan warga Benowo Gang 2-3, Surabaya.
Salah satunya adalah keluarga korban pasangan suami istri, Andik dan Nita Agustin, yang merupakan pemilik travel bus pariwisata tersebut.
Riski, adik kandung Nita menceritakan, kakaknya pergi berlibur ke Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah bersama suami, anak, ibu, menantu dan cucu. Dari keluarga yang berangkat itu, Nita dan Andik yang meninggal dunia.
Sementara ibunya, Mujiana, saat ini tengah dirujuk ke Rumah Sakit BDH Surabaya karena mengalami patah di tulang ekor. Sedangkan anak Nita, yakni Yoga, kemudian adik iparnya, Nurai dan anaknya Didin, saat ini masih mendapatkan penanganan medis di salah satu rumah sakit di Mojokerto.
"Dapat kabar terakhir ini tadi masih kritis, masih dirawat. Yang baru pulang ibu saja. Tapi ini mau dirujuk ke RS BDH," ungkap Riski kepada jatimnow.com di rumah duka.
Sebelum kejadian kecelakaan maut itu, Riski sempat melarang ibu dan kakaknya agar tidak bepergian, karena sudah terlalu sering liburan.
"Saya sempat melarang. Tapi ibu sama kakak katanya pengen tahu Dieng. Pengen banget berangkat," ujarnya.
Menurut Riski, rombongan berangkat pada Sabtu (14/5/2022) malam sekitar pukul 21.00 WIB. Dan seharusnya sampai rumah pada Senin (16/5/2022) pagi.
"Malam hari saya sempat telepon ibu. Tanya sampai mana. Katanya masih di Malioboro. Nah, seharusnya kalau jam segitu, tiba di Surabaya kan pagi. Kira-kira subuh. Tapi saya tunggu kok belum sampai-sampai. Terus dapat kabar paginya ada kecelakaan di tol, korbannya banyak," tutur dia.
Saat mendapat kabar bahwa yang kecelakaan adalah rombongan bus yang dikoordinir kakak iparnya, Andik itulah, Andik dan Nita, kakak kandung Riski dikabarkan meninggal. Riski mengaku syok dan tidak menyangka.
Apalagi, dalam rombongan itu juga ada ibu dan keluarganya yang lain. Hal itu membuat riski semakin syok, hingga membuatnya sempat pingsan.
"Mohon doanya saja ya mas. Semoga dikasih lancar semuanya saja. Maturnuwun, ngapunten (terima kasih, mohon maaf)," sambung dia.
Hal senada juga diungkapkan Sri Rahayu, adik kandung Mujiana. Ibu dari Riski dan Nita itu tidak bisa menyembunyikan kesedihannya, setelah kehilangan Andik dan Nita.
Sri mengatakan, sebelum berangkat liburan itu, dia juga sempat melarang keluarganya tersebut. Bahkan ia sempat debat dengan kakaknya, Mujiana, karena dia menolak diajak.
"Saya sempat diajak, tapi nggak mau. Kalau mbak saya ini ngeyel aja pengen ikut. Padahal sudah saya larang. Sekarang jadinya begini, ya Allah," ucap Sri menangis sambil dan sesekali mengusap air matanya dengan kerudung.
"Nita sama Andik ini baik banget. Meskipun Andik ini bapak sambung. Semua yang hidupin keluarga dia. Mbak saya juga ikut dia. Ya Allah, kok tidak dikasih umur panjang," tutup Sri.