REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura menyatakan investasi yang masuk ke Provinsi Sulteng pada berbagai sektor potensial, harus memberikan dampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pemerataan pembangunan daerah.
"Dalam hal peningkatan investasi, Pemerintah Sulawesi Tengah berharap ke depan akan tercipta pemerataan pembangunan," kata Rusdy Mastura, di Palu, Jumat (13/5/2022).
Ia memaparkan, di tengah persaingan dunia investasi nasional, Sulawesi Tengah kembali mencatatkan namanya di lima besar nasional realisasi penanaman modal terbesar, dengan investasi senilai Rp 20,02 triliun. Oleh karena itu, Pemerintah Sulawesi Tengah, melalui Dinas Penanaman Modal akan terus mendorong peningkatan investasi yang masuk ke Sulawesi Tengah.
"Kita punya branding adalah, semua bisa investasi," ujarnya.
Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, pada kuartal I 2021, realisasi investasi Sulteng hanya mencapai Rp 9,28 triliun. Namun, jumlah tersebut meningkat pada kuartal I 2022 yang tercatat Rp 20,02 triliun.
"Awal 2021, realisasi investasi kita cuma Rp 9,28 triliun, kita masuk peringkat tujuh besar nasional. Ini kuartal satu 2022 sudah Rp 20,02 triliun. Artinya di awal tahun ini peningkatannya 115,73 persen," kata dia.
Pemerintah Sulawesi Tengah terus berupaya agar ke depan tercipta pemerataan pembangunan, sehingga bukan hanya Kabupaten Morowali dan Morowali Utara yang bertindak sebagai pendorong investasi di Sulawesi Tengah, dengan mendukung daerah-daerah lain sebagai daerah pertumbuhan baru.
"Ini patut kita banggakan, dari 34 provinsi, kita bisa berada di lima besar di banding propinsi lain dalam hal realisasi investasi. Namun kita masih kalah dengan Jakarta, Jawa Barat, Riau, dan Jawa Timur," ujar Rusdy Mastura.