Kamis 12 May 2022 14:35 WIB

Menko PMK: Kita Secara De Facto Sudah Menuju Endemi

Muhadjir meminta masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Andri Saubani
Menko PMK, Muhadjir Effendy.
Foto: Republika/Bayu Adji
Menko PMK, Muhadjir Effendy.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan, Indonesia sudah mulai melakukan transisi dari pandemi menuju fase endemi. Menurutnya, hal itu didasari oleh beberapa indikator dan dari data-data yang ada.

"Intinya pokoknya dilihat dari angka kasus aktif, positivity rate, tingkat okupansi rumah sakit, kemudian angka kematian sekarang sudah ada tanda-tanda bukan tertinggi dari penyakit yang ada," ujar Menko PMK dalam keterangan, Kamis (12/5/2022).

Baca Juga

Muhadjir menyatakan, berdasarkan survei internal yang telah dilakukan Kemenko PMK di 18 Rumah sakit DKI Jakarta pada bulan Februari 2022, saat ini angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia telah turun di peringkat ke-14.

"Yang paling tinggi kematian itu kanker, kemudian pneumonia, peneumonia non-spesifik, dan sekarang Covid-19 yang meninggal sudah di ranking 14. Jadi sudah bukan lagi ancaman," ucapnya.

Meskipun kasus Covid-19 sudah semakin membaik, Menko PMK meminta masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati. Mengingat kasus meninggal dan yang terjangkit juga masih ada.

"Tetapi dilihat dari beberapa indikator itu kita sebetulnya de facto (secara fakta) sudah menuju ke endemi," imbuhnya.

Muhadjir mengatakan, transisi pandemi ke endemi ini dipertaruhkan setelah libur lebaran Idulfitri. Apabila pasca Idulfitri tidak ada tambahan kasus yang signifikan, maka menurutnya, Covid-19 di Indonesia akan segera menjadi endemi. 

"Taruhannya setelah libur tahunan ini. Kalau nanti setelah Idul Fitri, 2 minggu atau 3 minggu nanti tidak ada kenaikan kasus. Maka kita optimis segera transisi ke endemi," tutupnya. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement