Sabtu 07 May 2022 17:01 WIB

Begini Tips Berkendara Irit Bensin Saat Arus Balik Lebaran

Di tengah kepadataan arus balik, kemungkinan terjadinya kemacetan sangat tinggi.

Kendaraan terjebak kemacetan saat penutupan Tol Dalam Kota Jakarta.
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Kendaraan terjebak kemacetan saat penutupan Tol Dalam Kota Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puncak arus balik Lebaran 2022 diperkirakan akan mulai berlangsung pada Sabtu ini atau H+4 hingga Senin (9/5) atau H+6. Puluhan ribu kendaraan diperkirakan akan kembali dari kampung halaman menuju tempat perantauan.

Di tengah kepadatan jalan yang mungkin akan dihadapi, ada baiknya para pengemudi menerapkan gaya berkendara hemat bahan bakar. Dengan menerapkan gaya mengemudi hemat bensin, pengemudi bisa meminimalisir pengeluaran sekaligus meminimalisasi kemungkinan kehabisan bensin di tengah perjalanan.

Dikutip dari laman AUTO2000, berikut lima jurus jitu mengemudi hemat bahan bakar yang bisa diterapkan saat melakukan perjalanan arus balik Lebaran 2022: 

1. Kurangi rem mendadakKurangi kebiasaan rem mendadak. Sebab manuver tersebut dapat memicu konsumsi bahan bakar lebih banyak lantaran kecepatan mobil berkurang secara drastis dan memerlukan energi besar untuk kembali bergerak. 

Jika hal ini berulang terus-menerus maka konsumsi BBM akan boros.

2. Tidak melakukan akselerasi spontan. Akselerasi spontan selain dapat membuat bahan bakar terbuang percuma, juga membuat boros ban. 

Boros bahan bakar akibat akselerasi spontan atau mendadak bisa terjadi baik di mobil bertransmisi manual maupun matic. Upayakan untuk selalu perlahan dalam menekan pedal gas agar bahan bakat efisien dikonsumsi mesin.

3. Berangkat lebih awalSadar atau tidak, dengan berangkat lebih awal dapat menghemat konsumsi bahan bakar. Sebab dengan berangkat lebih awal, pengemudi tak perlu tergesa-gesa atau memacu kendaraan lebih cepat.

Konsumsi bahan bakar dapat lebih efisien lantaran kecepatan yang diraih cenderung lebih rendah dan konstan karena tidak terburu-buru.

4. Tidak mengemudi agresifGaya mengemudi agresif sangat sulit untuk menciptakan kehematan bahan bakar. Bahkan gaya mengemudi seperti itu juga berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas lebih tinggi.

5. Jaga jarak dengan kendaraan di depanJaga jarak penting dilakukan untuk menghindari terjadinya rem mendadak. Dengan menjaga jarak, pengemudi hanya perlu melepas gas perlahan dan memanfaatkan engine brake saat kendaraan di depan melambat. 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement