Senin 02 May 2022 08:11 WIB

Wapres Imbau Masyarakat Rayakan Lebaran dengan Prokes Ketat

Ma'ruf bersyukur lebaran kali ini masyarakat bisa kembali beraktivitas normal.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ilham Tirta
Wakil Presiden Maruf Amin.
Foto: Dok. BPMI/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriah kepada seluruh umat Islam yang jatuh pada Senin (2/5/2022) ini. Wapres pun mengimbau agar kebahagiaan bersilaturahim dengan sanak saudara tetap diiringi dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.

"Untuk menghindari melonjaknya kembali kasus Covid-19 pascalebaran nanti. Selamat merayakan hari raya Idul Fitri 1443 Hijriah bersama keluarga dan sanak saudara tercinta. Mohon maaf lahir dan bathin," kata Wapres dalam keterangan resminya, Ahad (1/5/2022).

Baca Juga

"Taqabbalallahu minna wa minkum taqabbal yaa kariim, wa jaalanaallaahu wa iyyaakum minal aaidin wal faaiziin kulla ammin wa antum bi khair," tambahnya.

Wapres bersyukur lebaran kali ini masyarakat bisa kembali beraktivitas normal. Setelah dua tahun merayakan Idul Fitri dengan segala keterbatasan akibat pandemi Covid-19.

 

"Alhamdulillah, ikhtiar dan doa kita untuk mengendalikan sebaran Covid-19 diperkenankan oleh Allah SWT sehingga tahun ini masyarakat Indonesia dapat kembali mudik, berlebaran di kampung halaman yang tentunya telah sangat dirindukan," ujarnya.

Namun, ia mengingatkan pandemi Covid-19 belum berakhir sehingga protokol kesehatan harus tetap diutamakan. Menurut Wapres, selama sebulan berpuasa dan beribadah di bulan Ramadhan, melatih pengendalian diri untuk melawan hawa nafsu, serta mengasah kepedulian kita terhadap sesama dalam bingkai ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathoniyah, dan ukhuwah insaniyah.

"Insya Allah, seluruh amalan yang kita lakukan di bulan Ramadhan menjadi bekal bagi kita untuk senantiasa menguatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, dan mengembalikan jiwa kita kepada jiwa yang fitrah, laksana bayi yang baru dilahirkan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement