Ahad 01 May 2022 16:34 WIB

Elektabilitas Erick Thohir Diyakini Bisa Melampaui 10 Persen Sebelum Pilpres 2024

Hingga April 2022, Erick punya elektabilitas sekitar 2,4 persenl

Menteri BUMN Erick Thohir memberikan pengarahan saat melakukan kunjungan kerja di Posko Pelayanan dan Monitoring Mudik, Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (30/4/2022). Kunjungan tersebut bertujuan untuk memberikan dukungan moral kepada semua petugas gabungan yang bekerja 24 jam memastikan arus mudik berjalan aman dan sehat.
Foto: ANTARA/M Ibnu Chazar
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan pengarahan saat melakukan kunjungan kerja di Posko Pelayanan dan Monitoring Mudik, Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (30/4/2022). Kunjungan tersebut bertujuan untuk memberikan dukungan moral kepada semua petugas gabungan yang bekerja 24 jam memastikan arus mudik berjalan aman dan sehat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fenomena tokoh muda yang mendapatkan tempat dan sukses mendulang elektabilitas menjadi angin segar dalam kontestasi politik Indonesia. Pengamat politik Universitas Brawijaya Andy Fefta Wijaya mengatakan, dalam survei Indikator Politik Indonesia pada 14 hingga 19 April 2022 memang masih menempatkan tokoh-tokoh potensial seperti Prabowo Subanto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan menjadi kandidat capres dan cawapres 2024. 

"Yang menarik dari hasil survei tersebut, tokoh muda potensial seperti Erick Thohir terus mendulang kenaikan elektabilitas yang cukup signifikan," ujar Andy di Jakarta, Ahad (1/5/2022).

Baca Juga

Andy mengatakan, elektabilitas Erick terus mengalami pertumbuhan, dari satu persen pada Desember 2021 menjadi 2,4 persen pada saat ini. Andy menyebut posisi Erick sudah bisa menyamai kepopuleran Sandiaga Salahuddin Uno yang selama ini digadang-gadang menjadi tokoh muda potensial dari partai Gerindra.   

"Dalam survei politik yang dibuat berbagai lembaga survei, tokoh-tokoh muda potensial seperti Erick Thohir selalu mendapatkan tempat tersendiri di masyarakat. Para tokoh muda memiliki potensi besar untuk masuk bursa capres dan cawapres akan memberikan warna tersendiri di pemilu 2024 mendatang," ucap Andy.

Andy sebenarnya tidak kaget dengan kenaikan elektabilitas Erick yang ditopang oleh keberhasilannya memimpin Kementerian BUMN dan melakukan pembenahan di perusahaan BUMN. Ini merupakan modal yang sangat bagus bagi Erick. Dengan kerja yang profesional selama ini di Kementerian BUMN dan berbagai gebrakan pembenahan perusahaan BUMN, elektabilitas Erick otomatis akan terangkat. 

"Saya percaya Erick Thohir mampu masuk ke bursa capres-cawapres. Kalau tidak di RI 1, ya RI 2. Untuk dapat memikat parpol, elektabilitas Erick harus terus naik. Sebab parpol juga memiliki kepentingan untuk memenangkan pemilu. Untuk itu parpol membutuhkan tokoh-tokoh potensial yang memiliki elektabilitas tinggi seperti Erick," kata Andy.

Andy meyakini tren elektabilitas Erick akan terus meningkat jika dapat mempertahankan kinerja sebagai Menteri BUMN. Menurut Andy, Erick masih memiliki cukup waktu dalam meningkatkan elektabilitas menjelang pilpres 2024, termasuk masih ada waktu bagi Erick untuk dapat memikat parpol.

"Erick Thohir harus bisa menunjukan kinerja yang terbaik agar elektabilitas meningkat. Kinerja pembenahan di perusahaan BUMN yang berdampak luas kepada masyarakat, otomatis akan mendongkrak elektabilitas Erick Thohir," kata Andy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement