REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi terus menggiatkan Shalat Tarawih Keliling (Tarling) ke wilayah. Langkah tersebut dilakukan untuk menjalin silaturahim bareng warga dan mendorong kegiatan keagamaan di wilayah.
Pada Jumat (29/4/2022) malam, wali kota mengikuti shalat tarawih di Masjid Darussalam Kecamatan Citamiang. "Setelah dua tahun terakhir tidak melakukan safari Ramadhan, terakhir 2019 karena dampak dari pandemi yang terjadi," ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi. Namun, alhamdulillah pada 2022 kembali dilakukan.
Pandemi lanjut Fahmi, berdampak pada semua sektor kehidupan mulai kesehatan, ekonomi dan pendidikan. Harapannya bisa segera pulih dengan kebersamaan.
Fahmi mengatakan pandemi berdampak pada aspek kesehatan, ekonomi termasuk pendidikan dan kini Kota Sukabumi masuk pada PPKM Level 2. Namun di tengah pandemi, Pemkot Sukabumi tetap berupaya bangkit di tengah kesulitan yang ada.
Di antaranya penurunan kawasan kumuh dari 139 hektare kini berkurang atau tersisa delapan hektare. Diharapkan pada 2022 kawasan kumuh hilang terrmasuk program kota tanpa kumuh (Kotaku) dalam mengentaskan kawasan kota kumuh.
Selain itu melakukan pembangunan fisik dan penataan infrastruktur tetap dilakukan. Di 2021 penataan alun-alun di Lapang Merdeka serta pedestrian Jalam Ahmad Yani.
Di sisi lain, seiring percepatan infrastruktur seperti jalan tol dan double track maka kota akan ditata karena penataan menjadi kata kunci. "Kegiatan sifatnya keagamaan juga terus dilakukan misalnya Magrib Mengaji dan insentif guru madrasah, guru agama dan marbot jadi prioritas tetap dilaksanakan di tengah kesulitan ekonomi," ungkap dia.
Di samping itu, masjid dijadikan unit pengumpul zakat (UPZ) dalam sistem ekonomi keumatan. Intinya jangan sampai bantuan tidak merata sehingga akan dilakukan penguatan UPZ dengan Baznas. "Kami juga menggulirkan satu kelurahan satu sarjana diberikan beasiswa penuh jadi sarjana dan kini tahun kedua kerja sama dengan perguruan tinggi," ujar Fahmi. Sehingga warga yang tidak mampu dan cerdas bisa menjadi sarjana.
Disamping itu dengan Baznas lanjut Fahmi pemkot menggulirkan satu kecamatan satu hafidz quran sehingga menjadi kota penghafal Alquran. "Ketika keberpihakan agama kuat dan syiar agama maka Allah akan memberikan keberkahan," ujarnya.