Jumat 29 Apr 2022 21:30 WIB

Kepala BNPB Ajak Pemudik Pahami Potensi Bencana di Daerah Masing-Masing 

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, sesaat sebelum menaiki Helikopter Bell 412 di Lapangan Udara Skadron-21 Tangerang Selatan, Jumat (29/4).
Foto: Dok BNPB
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, sesaat sebelum menaiki Helikopter Bell 412 di Lapangan Udara Skadron-21 Tangerang Selatan, Jumat (29/4).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT-- Jelang hari raya idul fitri 2022, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto bersama Menko PMK Muhadjir Effendy kembali melakukan pemantauan lapangan, pada kesempatan ini lokasi pemantauan ialah Pos Terpadu Limbangan, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, hari Jumat (29/4). 

Bertolak dari Lapangan Udara Skadron-21 Pondok Cabe, Tangerang Selatan, rombongan menggunakan Helikopter Bell 412 menuju Garut dengan terlebih dahulu memantau kondisi lalu lintas di sepanjang jalan tol Jakarta - Cikampek dan Cipularang, serta jalur selatan Jawa. 

Dalam sambutannya, Suharyanto menyebutkan, wilayah Garut merupakan kawasan rawan longsor, pemerintah daerah diharapkan menginformasikan kepada masyarakat baik itu warga yang tinggal di Garut maupun pemudik. 

"Longsor merupakan salah satu bencana yang paling sering terjadi di Garut. Dalam 10 tahun terakhir, setidak terjadi 10 kali longsor per tahun di Kabupaten Garut. Untuk itu,  pemerintah daerah diharapkan memberikan informasi kepada warga, agar warga senantiasa waspada dan mengetahui daerah mana saja yang merupakan kawasan rawan longsor," ungkap Suharyanto saat tiba di Posko Terpadu Limbangan. 

Dirinya menjelaskan BNPB memiliki aplikasi InaRISK dan peta mudik rawan bencana, dengan adanya hal-hal tersebut dapat memudahkan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan. 

 

"Masyarakat diimbau mengunduh aplikasi InaRISK dan memanfaatkan peta jalur mudik yang dikeluarkan BNPB, hal ini untuk memudahkan masyarakat untuk mengetahui apakah lokasi tersebut merupakan rawan bencana dan mengetahui langkah-langkah untuk meningkatkan kesiapsiagaan," imbuhnya. 

Terkait mudik aman Covid-19, Suharyanto yang juga menjabat Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Nasional mengatakan, pemudik harus memiliki aplikasi PeduliLindungi karena pengecekan status vaksin akan dilihat dari aplikasi tersebut. 

"Masyarakat yang ingin mudik diharapkan mengunduh aplikasi PeduliLindungi sebagai salah satu cara untuk mengetahui apakah pemudik sudah melakukan vaksinasi booster atau belum," kata Suharyanto. 

Suharyanto menegaskan untuk mudik kali ini pemerintah tidak melakukan penyekatan seperti sebelumnya. 

"Mudik kali ini tidak ada penyekatan seperti mudik sebelumnya, apabila ditemukan adanya pemudik yang belum melengkapi dosis vaksin, dapat melakukan vaksinasi di tempat yang telah disediakan," lanjutnya. 

Diakhir kunjungan, dirinya mengapresiasi peran BPBD Kabupaten Garut beserta Forkompinda setempat atas upaya pelayanan bagi pemudik. 

"Mengapresiasi BPBD Kabupaten Garut yang telah membentuk posko dan menempatkan petugas dan relawan di tempat-tempat yang dilalui pemudik," pungkas Suharyanto. 

Sebagai tambahan informasi, Kabupaten Garut saat ini berada pada level 1 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan data vaksinasi dosis pertama sebanyak 93% dari warga garut sudah melakukan vaksin, dosis dua dengan presentase 90% dan vaksin lanjutan atau booster berada pada 25%.

 

 

sumber : Dok BNPB
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement