Selasa 26 Apr 2022 11:29 WIB

Dinkes Depok Ingatkan Pedagang Takjil Masih Gunakan Bahan Berbahaya

Dinkes Depok mengingatkan para pedagang takjil yang masih gunakan bahan berbahaya.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas Dinas Kesehatan mengambil sampel takjil yang dijual pedagang saat pengawasan pangan. Dinkes Depok mengingatkan para pedagang takjil yang masih gunakan bahan berbahaya.
Foto: ANTARA FOTO/Fauzan/rwa.
Petugas Dinas Kesehatan mengambil sampel takjil yang dijual pedagang saat pengawasan pangan. Dinkes Depok mengingatkan para pedagang takjil yang masih gunakan bahan berbahaya.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok mengingatkan ke para pedagang takjil untuk lebih selektif dalam memilih bahan makanan yang akan dijual. Berdasarkan pengawasan yang dilakukan Dinkes bersama Loka Pengawas Obat dan Makanan di Jalan Boulevard Grand Depok City Kelurahan Jatimulya, Cilodong, Kota Depok ditemukan beberapa jenis makanan yang mengandung bahan berbahaya.

"Diingatkan kepada pedagang takjil selama Ramadan untuk memilih bahan pangan yang alami tanpa bahan pengawet," ujar Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati.

Baca Juga

Menurut Mary, berdasarkan hasil pemeriksaan sampel makanan jajanan takjil yang dilakukan Dinkes bersama Loka Pengawas Obat dan Makanan itu ditemukan makanan yang positif formalin. "Di antaranya, tahu putih, tahu coklat, dan mie kuning basah," tegasnya.

Lanjut Mary, makanan tersebut dibeli pedagang takjil pada sejumlah pasar tradisional di Kota Depok. Dalam hal ini, Dinkes Kota Depok sudah melakukan edukasi kepada penjual makanan untuk selektif dalam memilih tahu yang akan dibeli.

"Jangan cari makanan tahu yang tahan lama karena biasanya menggunakan pengawet. Juga sebaiknya mengganti mie kuning basah dengan mie telor," terangnya.

Ia menambahkan, terhadap hasil temuan pada bahan makanan tersebut, Dinkes Kota Depok akan melakukan peningkatan pengetahuan dan pelatihan higiene sanitasi pangan. "Kegiatan tersebut termasuk dalam program Kelas Pelatihan Pangan Aman Online Kota Depok (Lalapan Depok)," pungkas Mary.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement