REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Bengkulu sudah memeriksa 466 sampel takjil yang dijajakan di beberapa bagian wilayah Provinsi Bengkulu. Kepala BPOM Bengkulu, Yogi Abaso Mataram mengatakan, pemeriksaan telah dilakukan pada sampel takjil yang diambil dari daerah, seperti Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Bengkulu Utara, dan Kota Bengkulu.
"Sampai saat ini kami telah melakukan pemeriksaan sampel sebanyak 466 sampel dan tidak ditemukan bahan-bahan yang berbahaya (pada sampel takjil)," katanya di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Kamis (14/4/2022).
BPOM selanjutnya akan memeriksa sampel takjil yang dijajakan di Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Seluma, Kabupaten Kaur, dan Kabupaten Lebong.Yogi mengatakan, sampel takjil antara lain diambil dari pedagang yang berjualan di sentra usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Pemeriksaan sampel takjil dilakukan untuk memastikan makanan yang dijajakan pedagang selama Ramadhan tidak mengandung bahan kimia yang bisa membahayakan kesehatan warga.