REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Mahyeldi, Gubernur Sumatra Barat
Ikan pantau dimakan pantang
Diberi rumput dalam jambangan
Para perantau Selamat Datang
Kami sambut di Ranah Minang
Saya mendapat kabar gembira bahwa berdasarkan survey yang dilakukan oleh Kementrian Perhubungan, diperkirakan sekitar 1,8 juta jiwa perantau Minang akan pulang ke Ranah Minang dalam rangka Mudik Lebaran 2022. Pulangnya perantau ini merupakan anugerah bagi ranah Minang. Sudah dua kali lebaran Idul Fitri para perantau ini mengalami pembatasan untuk pulang kampung karena pandemi, tentu rasa rindu kampung halaman dan handai taulan semakin besar. Inilah yang sebabnya animo untuk pulang kampung tahun ini sangat besar.
Roda perekonomian akan bergerak dengan banyaknya perantau yang menghabiskan waktu liburan lebarannya di Sumatera Barat. Saya yakin, pusat-pusat pariwisata akan menjadi tujuan dari para perantau ini setelah bersilaturrahim dengan keluarga dan sanak family.
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sudah jauh-jauh hari mengantisipasi hal ini tidak hanya dengan meningkatkan kemantapan jalan menuju lokasi destinasi wisata maupun jalur-jalur jalan yang akan digunakan oleh para pemudik namun setidaknya mengantsipasi tujuh hal yang menjadi perhatian utama yaitu pertama lalulintas yang menyangkut kemacetan yang diantisipasi dengan menyiapkan jalur-jalur alternatif dan rekayasa lalulintas serta antisipasi jalur-jalur yang rawan longsor dengan mensiagakan alat berat dan petugasnya serta menyiapkan jalur-jalur alternatifnya.
Kedua kesiapan destinasi wisata, kami meminta semua destinasi wisata harus menerapkan protokol kesehatan dan memastikan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan, destinasi-destinasi wisata beresiko seperti pulau-pulau, pantai, perahu wisata dan arung jeram harus menyediakan peralatan dan petugas keselamatan, kami juga meminta semua destinasi wisata menyiapkan petugasnya dengan seragam dan tanda pengenal resmi.
Dinas Pariwisata provinsi juga sudah ditugaskan untuk melakukan koordinasi dengan dinas pariwisata kabupaten/kota agar bisa memastikan bahwa rumah makan dan restoran mempunyai daftar menu dengan harga yang jelas dan ini demi kenyamanan tamu dan perantau. Pemerintah provinsi melalui Dinas Pariwisata Sumatera Barat juga mempersiapkan atraksi kesenian di Bandara Internasional Minangkabau untuk menyambut perantau atau pemudik mulai dari H-7 sampai H+7 lebaran.
Kemudian yang ketiga menyangkut keamanan, ini menyangkut kenyamanan bagi pengunjung atau perantau saat berwisata ke kampung halaman, kami meminta tidak adalagi pemalakan-pemalakan baik dilokasi wisata, ditempat parkir atau di rumah makan dan restoran serta tidak ada lagi pemungutan sumbangan-sumbangan yang dilakukan di tengah jalan dengan alasan apapun, untuk itu Satuan Polisi Pamong Praja Sumatera Barat sudah melakukan koordinasi dengan rekan-rekannya di Kabupaten/Kota untuk mengatisipasi hal ini. Dalam menjaga keamanan lingkungankami juga meminta diaktifkan kembali wajib lapor 2 x 24 jam kepada RT/RW sehingga tercipta suasana yang kondusif.
Yang Keempat mengenai kelangkaan BBM dan Harga Bahan Pokok, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sudah berkordinasi dgn Pertamina untuk meminta jaminan ketersediaan Bahan Bakar Minyak dan Pertamina sudah memberikan jaminan tersebut, sedangkan untuk menstabilkan harga bahan pokok, Pemerintah Provinsi melalui Dinas Perdagangan sedang melakukan operasi pasar dalam bentuk melaksanakan Bazar di beberapa titik pada kabupaten/kota di Sumatera Barat. Untuk antisipasi hal ini juga sudah diaktifkan Satgas BBM dan Satgas Pangan yang akan bertugas memonitor kondisi lapangan dan mengambil langkah-langkah antisipasi jika terjadi hal-hal yang dikuatirkan.
Yang kelima mengenai kebersihan, beberapa hal yang menjadi perhatian khusus mengenai kebersihan ini adalah dipusat-pusat keramaian seperti di lokasi wisata dan jalur jalan yang diperkirakan akan ramai dilewati oleh pemudik, Dinas Lingkungan hidup provinsi sumatera barat sudah berkoordinasi dengan rekan-rekannya di kabupaten/kota untuk mengantisipasi hal ini, dan kami juga sudah meminta kepada pengelola bandara BIM dan terminal bus agar juga meningkatkan kebersihan di kawasan bandara dan terminal, terutama toilet dan tempat sholat yang pasti akan banyak sekali digunakan oleh para pemudik.
Yang keenam potensi masalah kesehatan, ada tiga hal penting yang dilakukan antisipasi disini, yaitu menempatkan petugas kesehatan di destinasi wisata, mensiagakan petugas dan sarana kesehatan di jalur-jalur rawan kecelakaan serta menyiapkan antisipasi pandemi dengan mensiagakan tepat isolasi, laboratorium dan rumah sakit.
Terakhir yang ketujuh adalah komunikasi publik, hal ini sangat penting, agar perantau, pemudik dan wisatawan merasa nyaman, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat membuka hotline pengaduan pada nomor 08116677111, dan dengan kerjasama bersama provider setiap pendatang yang memasuki Sumatera Barat dari pintu manapun secara otomatis akan menerima pesan SMS mengenai informasi hotline ini serta dapat mengunduh buku panduan lebaran nyaman disumatera barat pada handphone atau gadgetnya.
Semua antisipasi permasalahan di atas melalui rapat forkopimda provinsi sumatera barat yang dilaksanakan tanggal 20 April 2022 yang lalu mendapat dukungan penuh dari Polri/TNI, Kajati, Kabinda dan semua unsur forkopimda lainnya yang kemudian ditindaklanjuti oleh Polda Sumbar dengan melaksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Singgalang 2022 yang melibatkan semua unsur terkait. Dan tentunya juga semua bupati/walikota di sumatera sudah melakukan antisipasi yang sama sehingga tercipta rasa aman dan nyaman bagi perantau, pemudik dan wisatawan yang berkunjung ke Sumatera Barat.
Kepada seluruh masayarakat Sumatera Barat, saya menghimbau agar menyambut dan menerima para perantau serta wisatawan dengan sebaik-baiknya, kami juga meminta kepada semua Industri Pariwisata agar dapat memberikan layanan sebaik-baiknya kepada semua wisatawan. Jangan ada pemalakan-pemalakan baik di tempat parkir, lokasi wisata maupun sumbangan maupun harga makanan yang tidak transparan di restoran-restoran, pemudik dan perantau juga kami mohon kearifannya untuk bijak memilik restoran-restoran dan rumah makan yang memang memasang harga makanan dengan jelas dan ini tentu akan mendidik pelaku wisata kita untuk memberikan pelayanan terbaiknya.
Untuk itu, saya juga sudah menginstruksikan seluruh Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Barat agar berkoordinasi dengan seluruh Kab/Kota di Sumatera Barat untuk bersama-sama menyambut perantau. Mari kita ciptakan suasana nyaman dan berkesan bagi para perantau dengan mengatasi segala kemungkinan kendala di lapangan.
Dengan semua persiapan yang sudah dilakukan, semoga para perantau sehingga semakin lekat dengan kampung halaman. Rantau dihadang, kampuang dibangun, Bersinergi dengan pemerintah daerah. Jika masih ada yang kurang, mohon dimaklumi dan dimaafkan.
Sabana lamak buah jerami
Dek bajak juo sawah tasilau
kurang lamak di kampuang sampaikan ka kami
Nan rancak tolong promosikan di rantau