REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Populi Center merilis hasil survei terkait pendapat publik terhadap menteri di kabinet Presiden Joko Widodo jika maju sebagai calon presiden (capres) 2024. Hasilnya, terdapat empat menteri yang paling dipilih responden untuk menjadi presiden selanjutnya.
Teratas ada Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dengan 37,1 persen. Selanjutnya ada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dengan 23,0 persen.
"Erick Thohir 8,0 persen dan Airlangga Hartarto 2,3 persen. Memang yang belum memutuskan 22,4 persen dan menolak menjawab 7,2 persen," ujar Deputi Direktur Populi Center, Rafif Pamenang Irawan dalam rilis daringnya, Ahad (24/4).
Populi Center juga melakukan simulasi tertutup terhadap 10 sosok potensial dengan menanyakan kepada responden siapa paling diharapkan menjadi presiden untuk 2024. Nama Prabowo dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo seimbang berada di urutan pertama dengan 24,0 persen.
Selanjutnya adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (12,1 persen) dan Sandiaga Salahuddin Uno (6,3 persen). Di bawahnya, ada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (5,0 persen) dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (4,0 persen).
Di urutan ketujuh, ada nama Ketua DPR yang juga Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani dengan 2,4 persen. Kemudian, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan 1,4 persen.
Dua nama terakhir adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dengan 1,3 persen. Lalu, Ketua Umum Partai Demokrat yang juga Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga sebesar 0,9 persen.
"Sebesar 15,3 persen belum memutuskan, jadi masih cukup besar yang belum memutuskan. Juga menolak menjawab pertanyaan 3,3 persen," ujar Rafif.
Populi Center melakukan survei dengan wawancara tatap muka sejak 21 hingga 29 Maret 2022. Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak bertingkat dengan margin of error kurang lebih sebesar 2,83 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden dipilih secara multistage random sampling, mulai dari pengacakan untuk kelurahan, rukun tetangga (RT), keluarga, hingga akhirnya mendapatkan responden terpilih. Besaran sampel di setiap wilayah dialokasikan sesuai dengan proporsi daftar pemilih tetap (DPT) data Pemilu 2019.