REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama TNI-Polri menggelar Apel Pasukan Operasi Terpusat Ketupat Lodaya 2022 di Alun-alun Kota Bogor, Jalan Kapten Muslihat, Jumat (22/4/2022). Dalam Operasi Ketupat Lodaya, sebanyak 900 personel gabungan Pemkot, Kodim, dan Polresta disiapkan.
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, mengatakan operasi ini dimajukan satu pekan lebih cepat, yang harusnya 28 April menjadi 22 April mengingat situasi di jalanan sudah ada peningkatan.
“Ada empat aspek yang menjadi objek operasi. Pertama adalah aspek kesehatan, aspek kelancaran, aspek keamanan dan aspek ekonomi yang harus diperhatikan,” ujar Susatyo, Jumat.
Di aspek kesehatan, sambung dia, masih terus digencarkan vaksinasi booster yang saat ini ada sekitar 70 sentra vaksinasi. Kemudian aspek kelancaran, pihaknya menyiapkan tujuh pos pengamanan termasuk pos yang terpusat yakni di Baranangsiang untuk melancarkan kegiatan-kegiatan masyarakat.
Untuk aspek keamanan, pihaknya akan melakukan patroli-patroli dan RT RW juga akan menjaga lingkungannya.
"Terakhir aspek ekonomi, kami memastikan bahwa tidak ada panic buying, semua kebutuhan bisa dipenuhi dan kita akan terus berkolaborasi dengan pusat atau Bulog, jika memang ada kondisi-kondisi yang memang langka di lapangan,” katanya.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, mengatakan pemerintah telah menetapkan libur nasional pada 2 dan 3 Mei dan juga cuti bersama dari 4 hingga 6 Mei. Berbeda dengan Idul Fitri tahun lalu, tahun ini pemerintah memberikan kelonggaran kepada masyarakat untuk dapat merayakan dan berkumpul bersama keluarga. Kegiatan mudik juga tidak dilarang dan tidak ada penyekatan di jalur-jalur lintasan masyarakat yang melakukan perjalanan mudik.
“Kebijakan untuk tidak melarang masyarakat melakukan perjalanan mudik telah ditanggapi euforia. Ini terbukti dari survei litbang Kemenhub, diprediksi sekitar 85,5 juta masyarakat akan melaksanakan mobilitas selama lebaran, terkonsentrasi di Jawa dan Bali,” sebutnya.
Di sisi lain, Bima menilai kondisi pandemi sudah relatif terkendali, dimana tingkat penularan sudah di bawah angka satu, namun tetap pandemi belum selesai.
Menjelang lebaran dan mudik pun vaksinasi booster tidak lantas berhenti alias akan terus berlanjut. Saat ini Kota Bogor sudah melampaui angka 30 persen dan terus dikejar sampai mencapai angka 50 persen.
“Ketersediaan pangan juga sejauh ini tidak ada kelangkaan yang cukup berarti, kecuali harga-harga yang naik seperti biasa di bulan Ramadan dan minyak curah atau minyak kemasan yang masih diatas rata-rata. Kita monitor terus jalur distribusinya,” jelasnya.
Ia menambahkan, mengingat shalat Id sudah diizinkan dan dapat dilaksanakan seperti biasa, Pemkot bersama Ketua MUI akan menerbitkan aturan yang lebih teknis sebagai panduan sekaligus sosialisasi ke warga dan jamaah untuk melaksanakan shalat ied secara tertib, baik di masjid maupun di lapangan.
“Insya Allah kita akan merencanakan shalat Id di pusat kota bersama para pimpinan dan juga masyarakat,” pungkasnya.