Jumat 22 Apr 2022 04:33 WIB

Negara Islam Indonesia: Entitas yang Sering Disalahgunakan dalam Politik Tiap Rezim

NII dipakai semua rezim kecuali era BJ Habibie

Bendera NII
Foto:

Warga NII yang terpecah ke dalam 18 faksi ini pada akhirnya hanya menunggu jumlah mereka mencapai setengah dari penduduk Indonesia (sekitar 140 juta anggota) agar pimpinannya bisa mendeklarasikan perang terhadap Republik Indonesia. Ini adalah formulasi dari Al Quran (QS Al Anfa:65): “Wahai Nabi (Muhammad), kobarkanlah semangat orang-orang mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus (orang musuh); dan jika ada seratus orang (yang sabar) di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan seribu orang kafir karena mereka (orang-orang kafir itu) adalah kaum yang tidak memahami.” Ini adalah perbandingan yang berat, satu oarang menghadapi 10 lawan.

Maka kemudian diringankan oleh Allah SWT kepada orang-orang NII: “Sekarang (saat turunnya ayat ini) Allah telah meringankan kamu karena Dia mengetahui sesungguhnya ada kelemahan padamu. Jika di antara kamu ada seratus orang yang sabar, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus (orang musuh) dan jika di antara kamu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka dapat mengalahkan dua ribu orang dengan seizin Allah. Allah beserta orang-orang yang sabar.” Ini lebih ringan, 1 orang NII mengalahkan 2 orang RI. Sekitar tahun 2050, paling cepat, kondisi ini bisa dicapai.

Namun deklarasi perang yang sangat ditunggu tunggu itu bisa dipercepat jika pemerintah RI mengumumkan perang terhadap NII dalam waktu dekat ini. Deklarasi perang inilah yang ditunggu-tunggu oleh para mujahidin NII agar kesempatan jihad terbuka dan pintu surga mulai terkuak. Seandainya deklarasi perang ini tak pernah dinyatakan, maka para anggota NII masih belum bisa menjalankan “wajib sucinya” untuk berjihad karena belum ada deklarasi perang. Jihad tidak boleh dilakukan secara arbitrer, jihad harus dinyatakan oleh pemimpin sendiri atau pemimpin lawan. Kira-kira demikianlah pemahaman mesianik orang-orang NII dalam mensikapi rencana menjadikan mereka sebagai alasan adanya perang sipil sehingga pemilu harus diundurkan.*

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement