Jumat 28 Apr 2023 09:08 WIB

Al Zaytun & NII KW9: Hasil Sebuah Operasi Intelijen? (bag 1)

Apakah ada kaitan antara Az Zaytun dan NII KW9

Kompleks Pondok Pesantren Az Zaytun.
Foto: Republika.co.id
Kompleks Pondok Pesantren Az Zaytun.

Oleh: Budi Saksono, Peneliti Sosial-Budaya

Setelah berhasil membungkam gerakan kiri komunis maka orde baru melihat kelompok kanan sebagai ancaman lainnya. Maka dirancanglah skenario intelijen untuk mengantisipasi kebangkitan kelompok Islam.

Pada saat awal berkuasanya Soeharto, dengbermodal an prasangka baik kala itu sang dwitunggal proklamator Muhammad Hatta datang ke presiden RI kedua itu. Maksud dan tujuannya belaiu ingin menghidupkan kembali Masyumi atau membentuk partai baru yang mewadahi umat Islam. Namun ternyata ditolak oleh Soeharto yang ternyata sepandangan dengan Soekarno tentang keberadaan Masyumi ini.

Sebaliknya, Soeharto kemudian malahan memerintahkan Ali Murtopo bersama LB Moerdani dan HendroPri untuk membangun lembaga Islam dengan kesan ekstrem revolusioner. Targetnya untuk menjerat bibit bibit fundamental Islam agar terendus sebagai gerakan radikal agar mudah dilokalisir.

Maka dipilihlah salah seorang aset intelijen dengaan panggilan Abu Toto. Dia  yang  dibiayai dengan dana dan sumberdaya cukup besar didukung untuk membangun jaringan Negara Islam Indonesia KW (komandemen wilayah) 9 di Jawa Barat.

Kenapa di Jawa Barat? 

Jawabya, karena Negara Islam Indonesia (NII) asli pada zaman Kartosuwiryo berpusat di Jawa Barat, tepatnya area Priangan Timur.

Komandemen Wilayah 'NII asli' era Kartosuwiryo pun cuma sampai KW 7 saja. Jadi yang KW 8 dan 9 ini jelas rancangan intelijen Orde Baru yang diteruskan oleh orde orde berikutnya untuk menjebak dan melokalisir gerakan umat Islam. 

Pesantren besar Al Zaytun yang ramai lagi belum lama ini, juga ternyata adalah hasil rancang operasi intelijen era HendroPri dari dana operasi plus sumbangan umat NII KW9 yang didoktrin dengan ajaran ajaran nyelenehnya itu.

Sementara untuk wilayah Jawa Tengah operasi serupa juga dilakukan oleh rezim Soeharto. Tapi ini dilakukan dengan nama berbeda lagi yaitu LDII yang tokoh penggeraknya adalah salah satu menteri kesayangan Soeharto. 

Namun LDII yang awalnya adalah gerakan takfiri itu para ulama dan pengikutnya cukup berhasil dibina oleh MUI. Ini berbeda denga NII KW9 yang ketika hendak dibina oleh MUI justru MUI yang mendapat ancaman dari sang jenderal intelijen itu.

(Bersambung)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement