Kamis 21 Apr 2022 11:30 WIB

Kemenhub Ingatkan Kontraktor Bandara kediri Perhatikan Aspek Sosial

Sekjen Kemenhub berharap bandara jadi kebanggaan masyarakat Kediri dan Indonesia.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan bandara di Desa Bulusari, Kecamatan Dhoho, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Sabtu (30/5/2020).
Foto: Antara/Prasetia Fauzani
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan bandara di Desa Bulusari, Kecamatan Dhoho, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Sabtu (30/5/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengingatkan kepada kontraktor proyek pembangunan Bandara Dhoho, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur agar selain memperhatikan aspek kualitas, juga memperhatikan masalah sosial. Sehingga tidak ada persoalan yang besar di kemudian hari.

"Ini kan suatu proyek besar, mega structure tentunya kita perlu memperhatikan, mempertimbangkan, dan mengawal kemungkinan yang bisa saja muncul di belakang hari, antara lain beberapa keluhan yang disampaikan oleh pemerintah maupun masyarakat," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Djoko Sasono saat meninjau proyek pembangunan Bandara Dhoho, Kabupaten Kediri pada Rabu (20/4/2022) malam WIB.

Kegiatan tersebut dilakukan di sela peninjauan kesiapan jalur mudik lintas pantai selatan (pansela) Jawa. Djoko menyampaikan, kepada kontraktor pekerjaan agar selain memperhatikan aspek kualitas juga memperhatikan masalah sosial. Sehingga tidak ada persoalan yang besar di kemudian hari.

Dia berharap agar nantinya bandara yang berlokasi di Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri, dapat menjadi kebanggaan masyarakat Kediri dan Indonesia pada umumnya. Bandara Dhoho Kediri adalah salah satu bandara yang dibangun dengan skema KPBU yang melibatkan PT Surya Dhoho Investama, anak perusahaan PT Gudang Garam Tbk.

Bandara yang berdiri di atas lahan seluas 371 hektare nantinya dilengkapi landas pacu (runway) sepanjang 3.300 meter dengan lebar landasan 45 meter. Dengan luas terminal yang mencapai 18 ribu meter persegi, nantinya bandara tersebut mampu menampung 1,5 juta penumpang setiap tahun.

"Pendekatan sosiologis dan lainnya juga sudah dilakukan, dan tentu melibatkan masyarakat setempat, sehingga nanti akan bermanfaat dan berdampak luas," ucap Djoko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement