Kamis 21 Apr 2022 11:08 WIB

Mahasiswa di Jabar Kembali Demonstrasi Hari Ini, Tuntut Harga Kebutuhan Pokok Turun

Mahasiswa juga menolak wacana penundaan pemilu dan jabatan presiden tiga periode

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Nur Aini
Mahasiswa dari sejumlah kampus di Kota Bandung, kembali berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, ilustrasi
Foto: Edi Yusuf/Republika
Mahasiswa dari sejumlah kampus di Kota Bandung, kembali berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sejumlah mahasiswa di Jawa Barat kembali merencanakan aksi demonstrasi hari ini, Kamis (20/4/2022) di Jalan Diponegoro, tepatnya di Gedung Sate dan di DPRD Jawa Barat. Mereka menuntut di antaranya menolak penundaan pemilu, meminta harga BBM yang naik agar turun, dan hukum berat mafia komoditas minyak goreng.

Juru bicara Aliansi Mahasiswa Jabar Menggugat Agung Andrian mengatakan pihaknya akan mengawal agar wacana penundaan pemilu tidak terjadi. Selain itu, pihaknya meminta agar harga BBM untuk turun dan berantas mafia komoditas minyak goreng.

Baca Juga

"Meski presiden sudah statement, kita akan terus kawal (penolakan) wacana tiga periode, juga masalah BBM," ujarnya, Kamis (21/4/2022). Tuntutan lain yang diinginkan yaitu meminta kenaikan pajak untuk diturunkan dan mengawal undang-undang tindak pidana kekerasan seksual.

Terpisah, Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan akan mengawal dan melakukan pengamanan aksi demonstrasi yang dilakukan oleh para mahasiswa. Ia mengatakan para petugas di lapangan tidak membawa senjata api maupun tongkat.

"Kita sudah mempersiapkan pengamanan dengan persuasif dan tanpa menggunakan senjata api maupun tongkat," katanya.

Pihaknya meminta agar para mahasiswa menyampaikan aspirasi dengan tertib dan tidak anarkis. Apalagi, saat ini tengah berada di bulan puasa Ramadhan sehingga diharapkan demonstrasi berjalan damai dan sejuk.

"Unras jangan sampai mengganggu aktivitas dan ketertiban umum," katanya. Ia mengimbau kepada para mahasiswa agar tertib dan tidak anarkis sebab berpotensi dimanfaatkan oleh pihak lain yang tidak bertanggung jawab.

Selain itu diharapkan aksi demonstrasi tidak menimbulkan klaster baru penyebaran Covid-19. Oleh karena itu, mahasiswa diminta untuk menerapkan protokol kesehatan minimal bermasker.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement