Rabu 20 Apr 2022 13:27 WIB

Satgas Imbau Tetap Waspada dan Disiplin Prokes Selama Mudik

Saat mudik terjadi mobilitas warga sehingga potensi penularan meningkat.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah kendaraan pemudik antre memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama, Cikampek, Jawa Barat. (Ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Sejumlah kendaraan pemudik antre memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama, Cikampek, Jawa Barat. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito mengingatkan masyarakat untuk senantiasa waspada dan disiplin menegakkan protokol kesehatan (Prokes) dalam setiap kesempatan. Terutama saat merayakan Idulfitri 1443 H.

Sebab, pada saat merayakan Idul Fitri akan terjadi peningkatan mobilitas masyarakat yang mudik ke kampung halaman yang akan berdampak pada meningkatnya potensi penularan dari interaksi pemudik saat bersilaturahmi.

Baca Juga

 

"Saya ingin kembali mengingatkan bahwa kita masih perlu untuk tetap waspada dengan senantiasa menegakkan disiplin protokol kesehatan dalam setiap aktivitas yang kita jalani," Wiku dalam Konferensi Pers secara daring, Selasa (19/4/2022).

 

Wiku berharap, masyarakat sudah belajar banyak dari pengalaman di tahun-tahun sebelumnya. Karena, kenaikan kasus kerap terjadi setelah periode libur panjang.

 

"Bahkan, akibatnya akan terjadinya gelombang kasus yang sejauh ini sudah terjadi sebanyak 3 kali di Indonesia. Dan semuanya terjadi paska periode libur panjang," tutur Wiku.

 

Setidaknya terdapat 3 hal yang menjadi dasar kehati-hatian yang harus dipahami masyarakat. Pertama, kegiatan silaturahmi saat Idulfitri nanti, banyak melibatkan interaksi dengan kelompok rentan. Seperti kelompok lansia, anak-anak, dan penderita komorbid.

 

Kedua, risiko lebih besar untuk terpapar virus bagi masyarakat setelah perjalanan jauh, serta mengunjungi fasilitas umum dengan kepadatan tinggi. Ketiga, keberadaan kasus tanpa gejala akan menjadi sumber penularan.

 

Wiku menekankan, pada masa lebaran tahun ini, masyarakat memiliki tanggung jawab lebih dalam mencegah penularan. Terlebih, Pemerintah telah melakukan penyesuaian kebijakan tidak lagi membatasi mobilitas masyarakat. Sehingga potensi peningkatan mobilitas masyarakat diprediksi terjadi dalam jumlah yang besar.

 

"Untuk itu, masyarakat juga diharapkan melihat lagi pada pengalaman dari 3 lonjakan kasus yang lalu. Bahkan, lonjakan kasus tetap terjadi meskipun telah diterapkan kebijakan pembatasan mobilitas selama periode libur panjang, termasuk Idulfitri di tahun sebelumnya," tegas Wiku.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement