Rabu 20 Apr 2022 07:26 WIB

Adendum Mudik: Pintu Masuk PPLN Ditambah, Pemudik di Bawah 18 Tahun tak Perlu Booster

Pintu masuk negara tambahan yakni Pelabuhan Laut Tarempa di Kepulauan Anambas.

Sejumlah pemudik mengaku memilih mudik lebih awal selain menghindari kepadatan lalu lintas juga mengantisipasi adanya kenaikan harga tiket bus pada arus mudik Ramadhan 1443 Hijriah.
Foto:

Pada Selasa (19/4/2022), Mabes Polri mengumumkan secara resmi Operasi Ketupat 2022 dimulai pada Kamis, 28 April 2022 mendatang. Operasi pengamanan arus pulang kampung bersama selama liburan Idulfitri 2022 itu, akan digelar sepanjang 11 hari, sampai 9 Mei.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Humas Mabes Polri, Brigadir Jenderal (Brigjen) Ahmad Ramadhan mengatakan, 144.392 personel akan dilibatkan dalam operasi tersebut. Ramadhan menerangkan, jumlah personel itu terdiri dari 876 dari Mabes Polri.

Lalu, sebanyak 87.040 personel lainnya berasal dari Polda jajaran. Selebihnya 56.512, personel dari instansi-instansi kementerian, dan pemerintahan daerah.

“Jumlah personel gabungan dalam Operasi Ketupat ini, untuk memastikan pengamanan, dan seluruh rangkaian arus mudik, dan kembali,” ujar Ramadhan di Mabes Polri, Selasa (19/4).

Menurut Ramadhan, selain menerjunkan personel, tim Operasi Ketupat, juga menyiapkan sebanyak 2.902 posko mudik. Posko-posko itu, terdiri dari 1.710 pos pengamanan, dan 730 pos pelayanan.

Akan didirikan juga 258 posko terpadu. Setiap posko, kata Ramadhan, akan menjadi tempat sumber informasi bagi para pemudik.

“Juga akan dijadikan tempat untuk vaksinasi bagi para pemudik yang belum melakukan vaksinasi, dan booster,” terang Ramadhan.

Para personel pengamanan, selain akan melakukan kelancaran arus mudik, dan balik, juga menjadikan sejumlah tempat sebagai objek pengamanan. Ada sebanyak 101.454 titik pengamanan yang menjadi prioritas.

Antara lain, 90.796 rumah ibadah masjid, 4.324 pusat perbelanjaan, dan 4.326 titik-titik pariwisita. Pengamanan juga diterapkan terhadap 833 terminal di seluruh daerah yang menjadi titik keberangkatan, dan tujuan mudik, serta balik, juga 666 titik pengamanan di pelabuhan-pelabuhan, juga 299 stasiun kereta api, dan 210 bandar udara (bandara). Kepolisian, kata Ramadhan, juga sudah menandai sejumlah titik-titik yang jalur mudik yang menjadi prioritas kelancaran.

Ramadhan menerangkan, jalur menuju Merak, pada Kilometer (KM) 26 Gerbang Tol Bitung akan menjadi titik rawan kemacetan kendaraan yang harus diantisipasi, juga sepanjang KM 31, sampai 27 Tol Cikampek. Titik kemacetan yang juga harus diantisipasi, berada pada KM 48 sampai KM 20 dan di KM 70 sampai 72 arah Gerbang Tol Cikatama.

“Sebagai antisipasi kerawanan kemacetan tersebut, dari Korlantas sudah membuat antisipasi berupa rekayasa arus lalu-lintas,” kata Ramadhan.

Beberapa rekayasa yang akan diterapkan, berupa penetapan sistem satu arah, dan ganjil genap. Rekayasa arus tersebut, akan dimulai sejak pukul 17:00 WIB, sampai 24:00 WIB, pada Selasa (28/4).

Rekayasa arus tersebut, akan dimulai pada KM 47 Tol Jakarta-Cikampek (Japek), sampai KM 414 Gerbang Tol Kalikangkung, di Jawa Tengah (Jateng).

“Sistem satu arah atau oneway, dan ganjil-genap akan diterapkan bersamaan untuk menghindari kemacetan,” ujar Ramadhan. Rekayasa arus mudik tersebut, akan berakhir sampai 1 Mei.

Adapun terkait arus balik, Ramadhan mengatakan, diprediksi akan terjadi pada 7 dan 8 Mei. Pada tanggal tersebut, kata Ramadhan, pola serupa juga akan diterapkan.

Namun, dengan rentang jalur satu arah, dan ganjil genap yang lebih panjang. Yaitu, dari KM 414 Gerbang Tol Kalikangkung, sampai KM 3 pintu keluar tol Halim Perdanakesumah, di Jakarta Timur (Jaktim). 

 

photo
Syarat mudik aman di masa Pandemi Covid-19. - (Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement