Ahad 17 Apr 2022 18:01 WIB

Jaringan Mubalig Muda Indonesia Dukung ASN BP2MI Terbebas dari Paham Menyimpang

Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang mejemuk mesti dijaga.

Ilustrasi ASN.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ilustrasi ASN.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Jaringan Mubalig Muda Indonesia (Jammi), Irfaan Sanoesi berharap ketegasan Kepala BP2MI Benny Rhamdani terkait pencegahan intoleransi, radikalisme, dan anti Pancasila terus berlanjut. Ia mengatakan, jangan sampai Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan BP2MI terlibat kegiatan menyimpang.

“Jammi mengapresiasi setiap Kepala Lembaga Negara yang tegas mengusung Pancasila sebagai way of life. Pak Benny sebagai Kepala BP2MI tegas kepada ASN di lingkungan BP2MI yang terlibat aktivitas intoleransi, radikalisme, dan anti-Pancasila. Ini patut dicontoh oleh setiap Kepala atau ketua yang duduk di instansi negara,” kata dia di Jakarta, Ahad (17/4/2022).

Baca Juga

Irfaan mengatakan, bangsa Indonesia sebagai bangsa yang mejemuk mesti dijaga dan dikelola dengan baik. ASN sebagai elemen penting aparatur negara hendaknya memberikan teladan kepada masyarakat umum untuk tegas setia menjadikan Pancasila sebagai ideologi negara.  

Selain itu, dia juga menegaskan bahwa ASN  seluruh ASN BP2MI dapat terus memegang teguh empat dasar konsensus bangsa, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Konsensus ini harus terus diperkuat dan ditanamkan sebagai benteng pencegahan terhadap ancaman paparan radikalisme dan intoleransi,” kata Irfaan.

Selama dua tahun masa kepemimpinannya sebagai Kepala BP2MI Benny Rhamdani menjadi sosok konsisten menggaungkan bahaya laten intoleran sebagai manifestasi paham radikalisme. Sosok yang juga Ketua Umum Barikade 98 tersebut mengingatkan bahwa sikap intoleransi berupaya merusak tatanan demokrasi di Indonesia. 

"Saya akan mempersilakan untuk keluar dari ASN di BP2MI bilamana di kemudian hari saya menemukan jajaran BP2MI yang terbukti melakukan pengkhianatan terhadap Pancasila sebagai ideologi negara," kata Benny beberapa waktu lalu.

Dikutip dari Antara, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Republik Indonesia Tjahjo Kumolo mengingatkan seluruh aparatur sipil negara (ASN) waspada ancaman paham radikalisme di lingkungan sekitar masing-masing.

Oleh karena itu, ia mengajak seluruh ASN untuk meningkatkan pengamalan Pancasila saat menjalankan tugasnya serta dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

 

“Amalkan, implementasikan, sila-sila dalam Pancasila. Tidak ada satu agama di negara kita dan di dunia yang mengajarkan permusuhan,” kata Tjahjo saat memberi sambutan pada acara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan calon pegawai negeri sipil (CPNS) Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) beberapa waktu lalu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement