REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Brigade 08 yang menjadi relawan Anies Baswedan, Zecky Alatas membantah, kelompoknya ikut terlibat memprovokasi kasus pemukulan terhadap pegiat media sosial Ade Armando saat demo mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR RI pada Senin kemarin. Zecky mengatakan bahwa pelaku bernama Arif Ferdini atau Arif Pardhiani yang telah ditangkap polisi terkait kasus Ade Armando, bukan anggota dari relawan Anies Baswedan tersebut.
"Kabar pelaku anggota kami (Brigade 08) itu tidak benar. Walaupun, ada tampilan gambar dan atribut yang dipakai pelaku. Saya tegaskan, pelaku hanya simpatisan dari organisasi kami," kata Zecky Alatas saat ditemui di Mako Brigade 08, Cipinang Muara, Jakarta, Kamis.
Zecky menambahkan bahwa yang bersangkutan sudah tidak menjadi anggota Brigade 08 sejak 2017 dan pihaknya telah lama tak berkomunikasi."Kami sudah tidak ada komunikasi dan tidak mengetahui kegiatan serta aktivitasnya. Walaupun, ia menyimpan foto bersama organisasi bersama Gubernur DKI, Anies Baswedan di sosial media," ujar Zecky.
Atas kejadian itu, dia pun menyayangkan lantaran pelaku disebut sebagai relawan Anies Baswedan untuk melakukan provokasi dengan mengajak massa untuk turun ke jalan dengan alasan ada tembakan gas air mata dari pihak kepolisian."Kami sangat kecewa dengan ada penyebutan nama organisasi kami, itu mencoreng citra dan nama besar Brigade 08. Apalagi ada kabar yang menyebut para relawan Anies Baswedan yang melakukan tindakan kekerasan," tutur Zecky.
Zecky Alatas mengimbau agar masyarakat tidak termakan isu yang belum tentu kebenarannya. Apalagi, isu tersebut menyudutkan organisasi miliknya."Jadi, jangan menyebar hoaks, kalau saya perhatikan dalam kejadian ini. Setiap kejadian yang mengarah kekerasan itu selalu disudutkan dari pihak relawan pak Anies Baswedan," ujarnya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan mengatakan Arif Ferdini memprovokasi lewat sebuah video yang disebar melalui media sosial."Yang bersangkutan ini melakukan provokasi di antaranya mengeluarkan kata-kata Ade Armando sudah mati dan semua turun semua yang ada di Jakarta," ujar Zulpan.