Kamis 14 Apr 2022 19:00 WIB

Kuasa Hukum Ade Armando Minta Emak-Emak Provokator Ditangkap

‘Kami juga sempat melihat ada emak-emak pada saat pemukulan,’ kata kuasa hukum.

Ade Armando
Foto: Republika/Wihdan
Ade Armando

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim kuasa hukum Ade Armando meminta kepolisian segera menangkap emak-emak yang memprovokasi pengeroyokan terhadap kliennya saat demo di depan gedung DPR RI, Senin (11/4/2022). Provokasi dari emak-emak itu yang membuat sekelompok orang terpancing melakukan pengeroyokan.

"Kami juga sempat melihat ada emak-emak pada saat pemukulan, tangannya megang gitu kan. Terus ada juga saat wawancara provokasi ini buzzer, ini penista agama sehingga orang tergerak hatinya untuk berkerumun. Nah saya harap provokator ini diusut dan ditangkap," kata kuasa hukum Ade Armando, Aulia Fahmi, di Jakarta Selatan, Kamis (14/3/2022).

Baca Juga

Aulia juga menegaskan bahwa baik provokasi maupun tindakan fisik langsung harus segera diusut dan ditangkappelakunya. Dia meminta pihak kepolisian untuk menindak tegas penyusup dalam aksi demo mahasiswa tersebut agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

"Kan mahasiswa tujuan awalnya ingin suarakan pendapat. jangan demokrasi ini jadi dikotori oleh kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab, yang sengaja mengambil keuntungan dari kegiatan adik-adik mahasiswa yang murni ini," ujarnya.

Kuasa hukum Ade Armando lainnya, Andi Windo, mengatakan pihak yang terlibat dalam pengeroyokan kliennya berjumlah lebih dari 10 orang dengan perannya masing-masing. "Kami juga tentunya berharap pihak-pihak yang melakukan pemukulan maupun pengeroyokan tersebut menyerahkan diri, apalagi tersangka akan bertambah lebih dari 10 orang kemungkinan," kata Andi Windo.

Polda Metro Jaya hingga saat ini telah menangkap tujuh orang dalam kasus pengeroyokan terhadap Ade Armando, yakni Muhammad Bagja, Komarudin, Dhia Ul Haq, Abdul Latif, Arif Pardhiani, Markos Iswan, dan Alfikri Hidayatullah. Saat ini, petugas masih memburu seorang lainnya yang diduga terlibat penganiayaan Ade Armando, yaitu Ade Purnama.

Pegiat media sosial sekaligus Dosen Universitas Indonesia, Ade Armando dianiaya oleh massa tidak dikenal saat mengikuti demonstrasi mahasiswa oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta. Ade diselamatkan petugas dari amuk massa yang berada di lokasi unjuk rasa. Ade menderita luka-luka sehingga harus mendapatkan perawatan intensif.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement