Kamis 14 Apr 2022 05:45 WIB

Revitalisasi Halte, TransJakarta Siapkan Bus Antar dan Jemput

11 halte TransJakarta yang direvitalisasi akan tutup sementara mulai Jumat besok.

Ilustrasi. PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) menyiapkan bus antar-jemput (shuttle bus) untuk mengangkut penumpang selama penutupan sementara 11 halte yang akan direvitalisasi.
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Ilustrasi. PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) menyiapkan bus antar-jemput (shuttle bus) untuk mengangkut penumpang selama penutupan sementara 11 halte yang akan direvitalisasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) menyiapkan bus antar-jemput (shuttle bus) untuk mengangkut penumpang selama penutupan sementara 11 halte yang akan direvitalisasi. Sebelas halte yang ditutup sementara mulai Jumat (15/4), antara lain berada pada Koridor 1 Rute Blok M-Kota dan Koridor 2 Harmoni-Pulogadung melalui Stasiun Juanda.

"Selama halte ditutup, akan kita alihkan ke halte-halte sekitarnya. Kita juga akan menggunakan 'shuttle bus' yang akan menghubungkan halte-halte yang biasanya dibuka," kata Direktur Teknik dan Digital TransJakarta M Indrayana saat bincang santai bersama media di Jakarta, Rabu (13/4/2022) malam.

Baca Juga

Halte lainnya yang juga ditutup sementara pada koridor 1, yakni Gelora Bung Karno, Dukuh Atas 1, Tosari, Bundaran HI dan Sarinah. Karena itu, BUMD DKI Jakarta bidang transportasi itu menyiapkan 10 unit bus antar-jemput untuk melayani penumpang yang berangkat maupun turun di kelima halte tersebut.

Bus antar-jemput dengan waktu ketibaan setiap 5-10 menit sekali itu akan mengangkut dan menurunkan penumpang di halte sebelah kiri jalan yang terdekat dari halte yang ditutup sementara. Setelah menaikkan atau menurunkan penumpang di halte nonBRT atau sisi kiri jalan, "shuttle bus" akan kembali ke jalur tengah atau busway dan menuju halte-halte yang tidak terimbas penutupan.

Misalnya, dari Sudirman, keluar ke sisi kiri untuk jemput pelanggan di Dukuh Atas. "Kemudian bus akan masuk lagi ke dalam halte eksisting BRT," kata Indrayana.

Sepuluh unit bus antar-jemput tersebut juga sudah dilengkapi mesin tap on bus sehingga pengguna dapat membayar tiket di dalam bus layaknya bus nonBRT. Selain koridor 1, TransJakarta juga menyiapkan dua unit bus hanya untuk mengantarkan penumpang yang turun maupun naik dari Stasiun Juanda menuju halte selanjutnya, yakni Pecenongan.

Sebelas halte yang ditutup, yakni 

  1. Halte Balai Kota;
  2. Halte Kwitang;
  3. Halte Dukuh Atas 1;
  4. Halte Tosari;
  5. Halte Juanda;
  6. Halte Cawang Cikoko;
  7. Halte Bundaran HI;
  8. Halte Sarinah;
  9. Halte Kebon Pala;
  10. Halte Gelora Bung Karno; dan
  11. Halte Stasiun Jatinegara 2.

Adapun, pengerjaan revitalisasi ini memakan waktu selama enam bulan. Sebelumnya, Indrayana mengatakan, tahun ini ada sebanyak 46 halte yang direvitalisasi secara bertahap.

Menurut Indrayana, pengerjaan revitalisasi ini merupakan bagian dari transformasi transportasi publik di Jakarta dengan berbagai konsep. Pertama, revitalisasi ini mewujudkan integrasi yang akan menghubungkan dengan moda lainnya, seperti KRL, LRT dan MRT.

"Integrasi adalah kunci sukses transportasi publik Jakarta. Kita memperbaiki infrastrukturnya dalam konsep prasarana, yaitu halte," kata dia.

Revitalisasi halte juga bertujuan meningkatkan pelayanan kepada cakupan pelanggan TransJakarta yang mencapai 85 persen warga Ibu Kota. Selama tiga tahun mendatang, TransJakarta akan melakukan revitalisasi di banyak halte selain untuk memperluas, juga memudahkan akses menuju dan keluar halte, serta menyiapkan area untuk komersial.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement