REPUBLIKA.CO.ID, MUKOMUKO -- Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, memastikan ketersediaan sembilan bahan pokok (sembako) selama Ramadhan hingga Idul Fitri 1443 Hijriah aman. Dengan begitu, Pemkab mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir dan bisa menjalankan ibadah dengan khusuk.
"Sembako masih tersedia di daerah ini dan aman selama Ramadhan hingga Idul Fitri 1443 Hijriah, termasuk harga sembako masih stabil," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Mukomuko, Ruri Irwandi, dalam keterangannya di Mukomuko, Selasa (12/4/2022).
Ia mengatakan, hal itu terkait dengan hasil pemantauan ketersediaan sembilan bahan pokok di sejumlah gudang distributor dan toko besar yang tersebar di sejumlah wilayah daerah ini.
Ketua Satgas Pangan Kabupaten Mukomuko Yandaryat bersama dengan instansi terkait lain di lingkungan pemerintah setempat memantau ketersediaan sembako di gudang distributor di sejumlah wilayah daerah ini.
Ia mengatakan, satgas pangan daerah ini selain memantau ketersediaan sembako sekaligus memantau harga sembako guna menjaga kestabilan harga selama Ramadhan hingga Idul Fitri tahun ini.
"Inti kegiatan kita itu memonitoring ketersediaan sembilan bahan pokok dan kestabilan harga bahan pokok selama Ramadhan dan Idul Fitri," ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya bersyukur karena sembilan bahan pokok di daerah ini memadai dan mencukupi selama Ramadhan hingga Idul Fitri tahun ini.
Ia menyebutkan, sembilan bahan pokok tersebut seperti beras, jagung, kedelai, gula konsumsi, bawang, telur unggas, daging ruminansia, daging unggas, dan cabai.
Bahkan beberapa jenis sembako seperti salah satunya cabai merah di pasar tradisional di daerah sejak beberapa hari terakhir turun dari sebesar Rp 35 ribu menjadi Rp 20 ribu per kilogram. Setelah ini, ia mengatakan, satgas pangan daerah ini akan kembali turun untuk melakukan pemantauan ketersediaan sembilan bahan pokok di sejumlah gudang distributor dan toko besar yang tersebar di sejumlah wilayah daerah ini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika