Selasa 12 Apr 2022 22:14 WIB

Ganjar Minta Pertamina Pastikan Stok BBM Aman Hingga Pascalebaran

Keamanan stok penting khususnya di areal padat dan jalur alternatif mudik.

Petugas melayani pengisian BBM jenis Pertalite di SPBU (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Jojon
Petugas melayani pengisian BBM jenis Pertalite di SPBU (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta PT Pertamina memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) aman pada saat mudik hingga pascalebaran. Keamanan stok penting khususnya di areal padat dan jalur alternatif mudik, serta dalam kondisi darurat.

"Tadi kita bicara dengan Pertamina agar menyiapkan suplai BBM, termasuk di area yang nanti akan padat dan area yang nanti menjadi jalur alternatif, modularnya sekarang disiapkan agar dalam kondisi darurat betul-betul siap," kata Ganjar di Semarang, Selasa (12/4/2022).

Baca Juga

Menurut Ganjar, hal itu selaras dengan kebijakan atau aturan yang harus dilaksanakan di lapangan saat ini, seperti kenaikan harga Pertamax yang berdampak adanya migrasi konsumen ke Pertalite yang harganya tetap. Berdasarkan laporan Pertamina, migrasi konsumen dari Pertamax ke Pertalite sudah ada sekitar lima persen.

"Pertalite menjadi idola bahan bakar, harga Pertamax naik sedangkan Pertalite tetap, maka banyak yang migrasi ke Pertalite. Jadi kita minta tadi dilakukan sosialisasi ke masyarakat bahwa ketersediaan ada, diamankan, dan sebagainya, termasuk solar," ujar politikus PDI Perjuangan itu.

Mudik lebaran tahun ini menjadi perhatian khusus karena animo masyarakat terus meningkat berdasarkan tiga survei yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan sejak pertengahan Februari sampai akhir Maret 2022. Survei pertama pada 14-28 Februari 2022, potensi pergerakan mudik secara nasional sebanyak 20,3 persen atau sekitar 55 juta jiwa.

Jumlah itu meningkat pada survei kedua, 9-21 Maret 2022 atau setelah ada penghapusan syarat tes antigen bagi pelaku perjalanan menjadi 29,4 persen atau 79,4 juta jiwa. Survei berikutnya, 22-31 Maret 2022, dan setelah didorong pengumuman vaksin sebagai syarat perjalanan, potensi pergerakan mudik naik menjadi 31 persen atau 85,5 juta orang.

Ganjar menyebut, Pemprov Jateng menyiapkan skenario untuk itu karena distribusi tertinggi, kurang lebih pemudik ke Jawa Tengah itu 27,5 persen, Jatim 19,6 persen, lalu provinsi lainnya. "Perkiraan 23,5 juta orang, jadi ini cukup serius untuk kita menyiapkan penanganan para pemudik," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement