Senin 11 Apr 2022 01:29 WIB

Menkominfo Klaim tidak Ada Peretasan Internet Terkait Demonstrasi Mahasiswa

Johnny menyayangkan jika ada serangan siber, pemerintah menjadi pihak tertuduh.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyampaikan paparannya saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR tentang perkembangan persiapan pelaksanaan digitalisasi penyiaran (ASO) di komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (16/11/2021). Menkominfo memaparkan dari total 697 lembaga penyiaran, sebanyak 277 lembaga telah bersiaran secara digital sebagai tiga tahapan pelaksanaan ASO dan berupaya proaktif dalam persiapan 420 lembaga penyiaran lainnya untuk bermigrasi ke penyiaran digital.
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyampaikan paparannya saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR tentang perkembangan persiapan pelaksanaan digitalisasi penyiaran (ASO) di komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (16/11/2021). Menkominfo memaparkan dari total 697 lembaga penyiaran, sebanyak 277 lembaga telah bersiaran secara digital sebagai tiga tahapan pelaksanaan ASO dan berupaya proaktif dalam persiapan 420 lembaga penyiaran lainnya untuk bermigrasi ke penyiaran digital.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Gerard Plate mengeklaim tidak ada peretasan akses internet terkait rencana demonstrasi mahasiswa pada Senin (11/4/2022). "Ya pemerintah tidak pernah melakukan peretasan. Tidak ada itu peretasan," katanya, di Jakarta, Ahad (10/4/2022).

Kendati demikian, kata dia, yang perlu diketahui adalah serangan siber terjadi setiap detik. Oleh karena itu, semua pihak harus bisa menjaga masing-masing ruang digital dengan baik. Termasuk di dalamnya menjaga enkripsi hingga mengganti kata kunci secara berkala. Upaya-upaya tersebut demi menghindari peretasan ruang digital.

Baca Juga

Menkominfo menyayangkan apabila ada serangan-serangan siber maka tidak jarang pemerintah adalah pihak yang dituduh. Apalagi, jika ada agenda atau kegiatan berskala besar misalnya demonstrasi. Padahal, ujar dia, tugas utama dari pemerintah adalah bagaimana menjaga secara maksimal setiap ruang digital dari serangan-serangan siber yang terjadi hampir setiap detik.

Sebagai Menkominfo, Johnny menegaskan komitmennya menjaga kebebasan pers, berpendapat, berserikat, dan lain sebagainya. Namun, yang menjadi masalah dan perlu dipahami masyarakat adalah serangan siber yang terjadi terus-menerus.

Pada kesempatan itu, ia mengantisipasi dan mengingatkan masyarakat agar mewaspadai hoaks yang disebarkan secara terus-menerus atau berkali-kali. Pada akhirnya, hoaks yang disebarluaskan secara terus-menerus tersebut dianggap sebagian masyarakat, terutama yang minim literasi sebagai sebuah kebenaran.

"Jangan ada hoaks, misinformasi, dan disinformasi yang diproduksi serta diedarkan di ruang digital," tegas dia.

Sebagai kementerian yang bersinggungan langsung dengan hal tersebut, Johnny menegaskan, Kementerian Komunikasi dan Informatika akan membersihkan ruang digital dari hoaks..

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement