REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berkunjung ke Istana Maimun di Jalan Brigjen Katamso Medan, Sumatera Utara. Dalam kesempatan itu, dia menyanjung kesenian Medan yang menurutnya memiliki nilai jual relatif tinggi.
Hal tersebut disampaikan Ganjar usai melihat-lihat sekeliling Istana Maimun dan membeli salah satu kopyah tenun asli buatan istana. Menurutnya, produksi UMKM di daerah tersebut dapat menjadi komoditas di Indonesia lantaran dibuat dengan teknik khusus.
"Kalau hal-hal yang terkait dengan nilai-nilai yang masih ada keseniannya, kerajinannya seperti kopyahnya ini bisa diproduksi, masyarakat bisa mengakses, ini akan menarik. Ini terlihat juga dari baju adatnya, kain-kainnya, dibuat dengan teknik yang tinggi, menggunakan skill khusus," kata Ganjar dalam keterangan, Kamis (7/4/2022).
Ganjar berkeliling di tempat bersejarah yang pernah dikunjungi mantan Presiden RI ke-1 Bung Karno dan mantan Presiden RI ke-2 Soeharto. Dia mengatakan, kunjungan kedua kelala negara itu terlihat dari beberapa foto yang ditunjukan otoritas setempat.
"Tadi ditunjukkan beberapa fotonya ketika kunjungan, dan bagaimana setiap presiden saat itu selalu berkomunikasi dengan raja-raja daerah. Itu bagus sekali," katanya.
Istana Maimun menjadi ikon bersejarah Kota Medan menyimpan berbagai kisah bersejarah dari zaman masuknya peradaban Islam, penjajahan Belanda hingga kemerdekaan. Salah satu yang bersejarah di Istana Maimun adalah Meriam Puntung, yang menjadi saksi bisu lahirnya cikal bakal Kerajaan Islam Kesultanan Deli di Kota Medan, Sumatera Utara.
Dalam kesempatan ini, Ganjar mengatakan Istana Maimun sebagai salah satu heritage harus dijaga kelestariannya. Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu kemudian mendorong agar Istana Maimun direvitalisasi.
"Bangunannya sebagai suatu heritage masih bagus sekali, memang rasanya butuh untuk direvitalisasi. Pak Walikota (Medan) Bobby Nasution katanya sudah siap merevitalisasi, saya kira ini tempat yang sangat bagus," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika